Halaman

Perenungan di Tahun 2018 (Part 2)

Masa Pemulihan di Akhir Tahun 

Tahun ini adalah tahun yang penuh badai dalam hidup saya. Tuhan mengijinkan cobaan datang dalam sesuatu yang paling saya takutkan dalam hidup ini, yaitu menderita penyakit berat. 
Seumur hidup saya jarang sakit, kalaupun sakit hanya yang ringan saja. Itupun saya jarang sekali minum obat dan segera sembuh hanya dengan makan dan istirahat cukup. Kalaupun tubuh terasa lemah, hanya dengan berolahraga sedikit saja, seperti jogging, saya bisa kembali kuat. Ketika sakit, saya jarang pergi ke dokter (tempat praktik) apalagi Puskesmas dan Rumah Sakit. Itupun terjadi di saat saya masih kecil. 

Ketika menderita penyakit berat, banyak rencana besar saya seakan terhempas, termasuk rencana bekerja di Jakarta dan menikah.
Namun, dalam sakit saya banyak merenung dan menyadari segala dosa dan kesalahan saya. Saya percaya Tuhan mempunyai maksud tertentu dengan mengijinkan saya sakit. Jika dalam mendapatkan pekerjaan saya direferensikan dan dijamin oleh sahabat saya, maka dengan dibelokkan rencana saya oleh Tuhan, saya percaya Tuhan sendiri yang akan mereferensikan dan menjamin masa depan saya asalkan saya bertobat. Ketika saya gagal mendapatkan pasangan hidup yang akan setia mendampingi saya, saya percaya Tuhan akan selalu setia bersama saya dalam segala keadaan sampai selama-lamanya.

Di saat sakit saya tidak hanya dihantam dalam raga, tetapi juga dalam jiwa. Saya terguncang dan dipenuhi ketakutan. Namun, justru dalam sakit saya akhirnya belajar untuk lebih percaya, kuat, berani, dan tetap mengandalkan Tuhan sebagai satu-satunya sumber pertolongan, perlindungan, dan harapan hidup ini. Kejadian ini adalah sebuah pencobaan yang besar, saya berada di dalam situasi yang rawan ketika iman saya dihantam badai yang besar. Apakah saya akan mampu bertahan dalam badai kehidupan, atau tidak?
Saya diajarkan untuk lebih menghargai hidup saya dengan menjaga kesehatan lewat pola hidup yang sehat dan teratur, seperti makan makanan sehat dan bergizi, tidak makan sembarangan, rajin bergerak/berolahraga, makan dan tidur secara teratur, dsb. Saya diajarkan untuk lebih peduli dan menghargai orang lain terlebih mereka yang selalu bersamaku dalam suka dan duka, lebih berpikir positif, terbuka, dan memaafkan dengan lebih sungguh. Namun, yang terutama saya diajarkan untuk menjadi manusia yang semakin tahu bersyukur dan berterima kasih, serta berpasrah pada kehendak dan rencana Tuhan. Bahkan saya pun bersyukur kepada Tuhan ketika saya menemukan sebuah tulang kecil di saat saya makan, sehingga saya tidak sempat menelannya; sebuah hal kecil yang tidak pernah saya syukuri dulu.

Di masa saya terpuruk ini juga pada akhirnya saya mengetahui siapa yang benar-benar peduli dan mengasihi saya dan siapa yang tidak. Ada yang datang dan ada juga yang pergi. Banyak hal yang diajarkan dan ditunjukkan Tuhan kepada saya dalam masa sulit ini. 
Saya akhirnya menyadari bahwa Tuhan tetap setia bersama saya, meskipun saya seringkali tidak setia kepada-Nya. Tuhan tetap mengasihi saya, meskipun saya lemah dan berlumur dosa. Hanya Tuhan yang harus saya andalkan dalam kehidupan saya setiap hari, bukan manusia, harta, dll. Bahkan orang-orang yang mengasihi saya pun tidak bisa berbuat banyak ketika saya menderita sakit yang berat, meskipun mereka sangat ingin membantu saya.
Tuhan punya kuasa yang tidak terhingga untuk menolong kita dengan berbagai cara, termasuk menggerakkan hati orang-orang di sekitar kita. Tuhan adalah sumber pertolongan, perlindungan, dan harapan hidup kita satu-satunya.

Pada akhirnya, saya serahkan hidup dan mati saya hanya ke dalam tangan Tuhan Yang Mahakuasa dan Maharahim. Saya percaya tahun 2018 adalah akhir dari perjuangan saya melawan penyakit, dan tahun 2019 adalah awal perjuangan saya untuk pulih, bangkit, dan sukses. Tuhan memberkati! 🙏

Baca juga:

0 Comments:

Posting Komentar

Silahkan berkomentar secara bijaksana dan bertanggung jawab. Terima kasih.

OTHER POSTS

TRANSLATE

TOTAL PAGEVIEWS

  • "THANKS FOR YOUR VISIT!"



    logger

LATEST PRAYER POSTS

 
Copyright © GLORIA DEI World
Design by FlexiThemes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com | Modified by Franky