Ini menjadi konflik batin bagi saya karena di satu sisi, dalam Kitab Suci Perjanjian Lama Israel disebutkan sebagai bangsa pilihan Allah. Tetapi di sisi lain, Israel melaksanakan sesuatu yang bertentangan dengan ajaran Yesus dalam Kitab Suci Perjanjian Baru. Ya jelas saja, Yesus sendiri pun dibunuh oleh bangsanya sendiri, dan hingga sekarang mayoritas penduduk Israel beragama Yahudi bukan Kristen.
Bagi saya pribadi, fanatisme berlebihan itu berbahaya karena bisa menutup hati nurani dan akal sehat kita. Sebagai seorang Kristiani, kita sebaiknya berdiri di atas kebenaran ajaran Yesus tanpa dibatasi sekat agama, status, dll. Perintah Yesus jelas, yaitu supaya kita saling mengasihi, seperti Tuhan telah mengasihi kita (lih. Yoh. 15:12).
Bahkan, Yesus pun mengajarkan kita untuk mengampuni, mengasihi, dan mendoakan musuh. Ajaran Yesus tetap dan tidak berubah sepanjang masa.
Mungkin ada yang bisa menjawab atau memberikan pencerahan dengan tenang dan tanpa emosi, karena ilmu agama saya belum dalam. Soalnya jaman now, susah untuk membedakan mana pengikut Yesus dan mana pengikut Israel.
Pertanyaan dan keberatan saya ini kemudian ditanggapi oleh sahabat-sahabat saya di FB. Ada jawaban yang cukup netral, tetapi ada juga jawaban yang cenderung berpihak ke Israel. Saya hanya memilih beberapa jawaban saja dan saya mulai dulu dari jawaban yang netral. Berikut kutipannya:
1. Perang atau pembunuhan yang terjadi antara Israel dan Palestina, juga yang terjadi antara bangsa lain, tidak pernah disenangi atau direstui oleh Tuhan Yesus.
2. Perbuatan Israel secara bangsa adalah bagian dari penggenapan Nubuatan Alkitab tentang akhir zaman, tetapi tindakan saling membunuh ada di luar kehendak Tuhan.
3. Israel bangsa Pilihan Allah adalah benar dalam arti melalui mereka akan lahir Mesias, tetapi sikap mereka yang tegar tengkuk juga dihukum oleh Tuhan, sampai sebagian dari mereka di kerat dan orang kafir menerima keselamatan karena kekerasan mereka.
4. Fanatisme Kristen membela Israel secara berlebihan itu tidak Alkitabiah karena Israel sebenarnya secara agama Yahudi tidak sama dengan Kristen, karena Kristen berpusat pada Kristus sementara Israel (Yahudi) menolak Kristus.
5. Ajaran Yesus dalam iman Kristen untuk saling mengasihi dan mengampuni itu benar dan tidak dapat ditawar dengan alasan atau atas nama apapun.
6. Pengikut dan penyanjung Israel secara lahiriah jelas sangat bertentangan dengan pengikut Yesus. Hanya saja Israel secara jasmani di PL dapat menjadi pembelajaran secara rohani bagi Orang Kristen dalam hal Allah sang pembela umat-Nya, tetapi dalam Kristen, pembelaan sudah tidak persis sama dengan pengalaman perang Israel karena bagi Kristen peperangan bukan lagi dengan darah dan daging, tetapi melawan roh jahat di udara.
✅ Jawaban B:
Pertikaian, permusuhan, dan pembunuhan jelas bertentangan dengan ajaran Yesus (Kristen). Namun, apa yang terjadi sekarang tampaknya sebagai mulai digenapinya nubuatan dalam kitab Zakaria 12, dan kemungkinan akan terus berproses hingga suatu saat Yerusalem akan dikepung bangsa-bangsa sebagai bagian dari tanda kedatangan Kristus kedua kali (Luk. 21:20).
Kedua jawaban ini cukup netral bagi saya, dan saya sepakat. Jawaban A membahas topik secara lebih luas, dan jawaban B lebih fokus pada runtuhnya Yerusalem dan kedatangan Yesus untuk kedua kalinya pada akhir zaman.
Selanjutnya jawaban dari sahabat saya yang lebih berpihak ke Israel yang cukup menarik untuk saya tanggapi. Seperti inilah diskusi singkatnya:
✅ Sahabat saya:
Hmmm.... Kalau menurut saya tanpa emosi yaa..., cuma tukar pikiran saja. Di Alkitab sudah tertulis, jika Israel ini memang tegar tengkuk kan? Tetapi Allah sayang sekali mereka seperti biji mata-Nya sampai DIA mengatakan, siapa yang mengutuk israel akan dikutuk dan siapa yang memberkati israel akan diberkati. Well, Tuhan punya hitungan sendiri yang tidak akan pernah masuk dalam akal kita yang kecil karena DIA terlalu besar.
Jadi bagiannya kita, PERCAYA saja, tetap kerjakan keselamatan, sisanya bagian Tuhan. Roh Kudus akan membawa kita pada kebenaran demi kebenaran asalkan kita tetap percaya, maka mukjizat yang dari dahulu, sekarang, sampai selama-lamanya tidak pernah berubah, akan terjadi pada kita orang percaya. Demikian pak dari saya yang masih belajar juga, semoga bisa memberkati. 😇
✅ Saya:
Saya cuma bertanya kan? Hehehe.... Jadi saya tidak akan perpanjang lagi, takut jika sudah bercerita kutuk. Bagi saya yang penting Israel melaksanakan kebaikan yang diajarkan Yesus dalam Perjanjian Baru. Sebab intinya Yesus sebagai anak Allah, bukan Israel, karena Israel hanya bagian dari rencana penyelamatan Allah dalam KS Perjanjian Lama. Kita tidak akan tahu kapan ajal kita, yang penting bagi kita lakukan saja kebaikan. ☺
✅ Sahabat saya:
Hahaaha.... Saya juga cuma menyampaikan, tetapi itu tidak mungkin, karena Israel tegar tengkuk. Walaupun kepandaian mereka itu 8x lipat dari orang paling pandai di dunia ini, tetapi mereka sepertinya tidak akan melakukan itu. Tetapiii..., Tuhan akan tetap selamatkan mereka, bukan karena perbuatan baik atau jahat mereka, tapi karena ada PERJANJIAN pada nenek moyang Israel yang tidak akan mungkin Tuhan langgar. Hehehhe itu kata Alkitab. Selamat pagi.
✅ Saya:
Saya sebenarnya lebih suka referensi dari Perjanjian Baru. Mungkin ini maksud Rasul Paulus dalam surat kepada umat di Roma pasal 2, bahwa hukuman Allah atas semua orang, apakah itu orang Yahudi, Yunani, dsb, karena Allah tidak memandang bulu. Selanjutnya pasal 3, dst, bahwa semua manusia berdosa dan manusia dibenarkan karena iman dalam Kristus.
Jadi menurut saya, Israel itu sama seperti kita. Kalau Israel adalah bangsa pilihan, tetapi kita akan bisa menjadi orang pilihan Allah. Hanya orang beriman dan melaksanakan kehendak Allah yang diselamatkan karena Allah tidak pandang bulu. Jika Israel jauh dari Allah maka mereka tidak selamat. Mudah-mudahan segera datang masa di mana Israel bertobat dan percaya kepada Yesus.
Dalam Perjanjian lama Allah pernah murka kepada bangsa Israel karena berbuat dosa (melanggar hukum Taurat); dan dalam Perjanjian Baru Yesus datang bukan untuk meniadakan hukum Taurat, tetapi untuk menggenapi. Jadi, selama Israel melaksanakan Sepuluh Perintah Allah dan Hukum Cinta Kasih yang dibawa Yesus mereka akan selamat, karena Allah itu adil terhadap semua orang.
Kira-kira seperti itu pemahaman saya hehehe... Thanks sudah bertukar pikiran dan memberi masukan. 👍
Demikianlah sekilas diskusi sehat antara saya dan sahabat-sahabat saya. Dari diskusi ini kita kemudian bisa menarik kesimpulan berdasarkan pemikiran kita masing-masing.
Dalam Perjanjian Lama bangsa Israel memang disebutkan sebagai bangsa pilihan Allah, karena dari bangsa ini lahir seorang Mesias yaitu Yesus Kristus seperti yang pernah dinubuatkan oleh para nabi mulai dari kedatangan hingga kematian-Nya. Namun pada kenyataannya, dalam Perjanjian Baru Yesus ditolak dan dibunuh oleh bangsa-Nya sendiri. Mereka menolak jika Yesus adalah Mesias yang dinantikan mereka selama ini dan secara otomatis mereka pun menolak Kitab Suci Perjanjian Baru.
Dalam Perjanjian Lama Allah pernah murka kepada bangsa Israel karena berbuat dosa, dan dalam Perjanjian baru pun Yesus sering mengkritik kemunafikan dan kebobrokan yang ada dalam kehidupan bangsa-Nya sendiri khususnya kehidupan para imam, ahli Taurat, dan kaum Farisi.
Allah itu adil terhadap semua orang dan akan menghukum setiap orang yang bersalah tanpa pandang bulu. Hanya orang yang beriman kepada Yesus dan melakukan kehendak-Nya yang akan dibenarkan dan selamat.
Jadi, kalau Israel benar katakan benar, kalau Israel salah katakan salah. Sebab bangsa Israel sama seperti kita, hanya sekumpulan orang yang bisa berbuat dosa, begitupun dengan bangsa Palestina. Semoga bangsa Israel segera bertobat dan percaya kepada Yesus. Semoga segera tercipta perdamaian di dunia ini khususnya antara Israel dan Palestina. Tuhan memberkati! 🙏
0 Comments:
Posting Komentar
Silahkan berkomentar secara bijaksana dan bertanggung jawab. Terima kasih.