"Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu.
Kasih tidak berkesudahan; Nubuat akan berakhir; bahasa roh akan berakhir; pengetahuan akan lenyap." (1 Kor. 13:4-8)
Pengertian bahasa secara harfiah adalah sarana yang digunakan setiap manusia sebagai alat komunikasi dan interaksi dengan makhluk hidup.
Di dunia ini, ada begitu banyak bahasa yang digunakan. Mengutip dari ethnologue.com, ada 7.117 bahasa yang digunakan saat ini.
Angka itu terus berubah karena kita belajar lebih banyak tentang bahasa di dunia setiap hari. Dan di luar itu, bahasanya sendiri terus berubah. Bahasa itu hidup dan dinamis, diucapkan oleh komunitas yang hidupnya dibentuk oleh dunia kita yang berubah dengan cepat.
Saat ini sekitar 40% bahasa terancam punah, sering kali dengan kurang dari 1.000 penutur tersisa. Sementara itu, hanya 23 bahasa yang mencakup lebih dari setengah populasi dunia.
Bahasa yang paling banyak digunakan di dunia adalah Bahasa Inggris, jika dihitung dari penutur asli (native speakers) dan non-penutur asli (non-native speakers). Jika hanya menghitung penutur asli, maka bahasa Cina Mandarin adalah yang terbesar, kemudian bahasa Spanyol, Inggris dan Hindi.
Papua Nugini memiliki bahasa paling banyak di dunia dengan 840 bahasa. Indonesia di peringkat kedua dengan 710 bahasa. Selanjutnya diikuti oleh Nigeria dengan 524 bahasa, India 453 bahasa, Amerika Serikat 335 bahasa, Australia 319 bahasa, China 305 bahasa, Mexico 292 bahasa, Kamerun 275 bahasa dan Brazil 228 bahasa.
Untuk bisa saling mengerti atau memahami di tengah keberagaman bahasa di dunia ini, manusia harus menggunakan sebuah bahasa yang dipakai banyak orang agar tercipta sebuah komunikasi dan interaksi yang baik. Bahasa Inggris adalah bahasa Internasional yang digunakan banyak negara untuk memudahkan komunikasi dan interaksi antarmanusia di tengah keberagaman bahasa yang ada di dunia. Walaupun demikian, masih sering saja terjadi kesalahpahaman antarindividu atau antarkelompok. Jangankan menggunakan bahasa asing, menggunakan bahasa yang sama saja orang-orang sering kali sulit untuk saling memahami. Itu karena hati dan pikiran setiap orang bisa berbeda-beda, sebab manusia memiliki beraneka ragam kepentingan dan orientasi hidup.
Sering kali tercipta perdebatan karena kesalahpahaman atau perbedaan pemikiran. Kita sering kali sulit memahami meskipun bahasanya mudah dipahami, karena kesombongan masih menjadi tembok penghalang bagi kita untuk menerima sesuatu yang baik dari orang lain. Jangankan mengalah untuk menang, kita sering kali tidak mau mengalah meskipun kita sadar jika kita salah. Kesombongan menyebabkan kita menolak nasehat yang baik, tidak mau kalah, mau menang sendiri, berpikiran pendek, egois, kasar, pemarah, pendendam, dsb. Kesombongan menyebabkan kita kehilangan hati dan akal sehat, sehingga menjadikan hati dan pikiran kita jahat. Akibat terburuk dari kesombongan adalah terciptanya jurang pembatas, permusuhan, peperangan, dan kehancuran.
Meskipun demikian, ada satu bahasa yang mudah dipahami semua orang di dunia. Bahasa itu adalah "bahasa kasih", bahasa yang bersumber dari "kasih kepada Tuhan dengan segenap hati, jiwa, dan akal budi; dan kasih kepada sesama manusia seperti diri sendiri" (lih. Matius 22:37-40). Dengan bahasa kasih kita akan lebih mudah memahami dan dipahami. Kita bisa berkomunikasi dan berinteraksi dengan hati yang baik dan akal yang sehat, sehingga membuat kita selalu berpikir positif dan bijaksana dalam bertindak. Bahasa kasih membuat kita bisa terus menebar kebaikan kepada orang lain, memiliki banyak sahabat, meminimalisir permusuhan dan tindakan kejahatan, bahkan mencegah terjadinya peperangan. Menggunakan bahasa kasih secara terus-menerus adalah keputusan yang mulia dan bijaksana. Itu tandanya kita membiarkan hati dan pikiran kita dikuasai dan digerakkan oleh kasih yang datang menyingkirkan kesombongan.
Kasih menyebabkan kita lebih rendah hati, lembut, sabar, pemaaf, pengertian, dan menghargai perbedaan dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain. Kasih menjauhkan kita dari hawa nafsu, perkataan kasar, dan perbuatan jahat yang menyakiti orang lain. Kasih menjadikan kita manusia bagi manusia lain, bukan menjadikan kita serigala bagi manusia lain.
Bahasa kasih keluar lewat tutur kata dan gerak tubuh yang lembut dan sopan. Bahkan bahasa kasih bisa terpancar hanya lewat pandangan mata dan ekspresi wajah yang penuh kedamaian. Bahasa kasih merupakan sarana terbaik untuk menghubungkan setiap orang yang berbeda pikiran, sifat, budaya, suku, agama, dan ras. Bahasa kasih bisa menciptakan persaudaraan, ketenangan, dan perdamaian di dunia ini.
Bahasa-bahasa di dunia ini bisa punah, tetapi bahasa kasih tidak akan berakhir karena kasih tidak berkesudahan. Sebab itu, marilah kita terus membudayakan bahasa kasih dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain di dalam kehidupan kita setiap hari.
Semoga Roh Kudus selalu menaungi kita, agar api cinta kasih Allah terus menyala dalam diri kita. Semoga Injil terus diwartakan ke seluruh dunia dalam bahasa kasih. Tuhan memberkati!
0 Comments:
Posting Komentar
Silahkan berkomentar secara bijaksana dan bertanggung jawab. Terima kasih.