Sebelum internet dan gadget berkuasa, anak-anak harus dipaksa masuk rumah/kamar dan beristirahat karena terlalu banyak beraktivitas di luar rumah.
Akan tetapi, sekarang anak-anak harus dipaksa keluar rumah/kamar dan beraktivitas di luar karena terlalu banyak berdiam di dalam rumah/kamar bersama smartphone, laptop, dsb.
Zaman telah mengalami pergeseran akibat perkembangan teknologi yang semakin modern dan canggih khususnya dalam bidang informasi, telekomunikasi, dan transportasi.
Dalam hal penggunaan internet dan gadget (smartphone, tablet, laptop, dsb), tidak hanya anak-anak, tetapi orang-orang dewasa pun ikut terkena dampaknya. Ada dampak baiknya, tetapi ada juga dampak buruknya. Dalam tulisan ini saya akan lebih berfokus pada dampak buruk dari penggunaan internet dan gadget secara berlebihan.
Internet dan gadget digunakan untuk berbagai kepentingan, seperti informasi dan komunikasi, pendidikan, bisnis, hiburan, dll. Kita bisa bergaul lewat media sosial, membaca berita, bermain game, mendengarkan musik, menonton film, berbelanja online, dll. Sarana transportasi pun semakin banyak karena kendaraan roda dua dan roda empat semakin mudah diperoleh dengan cara kredit lewat bank atau finance. Sarana transportasi ini berkaitan erat dengan internet dan gadget dalam menciptakan berbagai kemudahan saat ini.
Menurut Dr. Leila Mona Ganiem, seorang motivator dan pakar telekomunikasi, dampak negative dari penggunaan internet berlebihan yang dapat ditimbulkan di antaranya sifat sosial yang semakin berkurang, kemudian semakin jarangnya interaksi dan komunikasi tatap muka secara langsung dengan keluarga, teman ataupun lingkungan sekitar. Kemudian penurunan motivasi belajar, penarikan diri dari interaksi dunia nyata, pornografi, bahkan tak jarang pada taraf yang lebih mengkhawatirkan dapat menyebabkan aktivitas yang menjurus pada aksi kriminal.
Di zaman yang segalanya menjadi semakin mudah dan cepat ini, tubuh dan jiwa manusia pun menjadi semakin rentan terhadap berbagai penyakit karena gaya hidup dan lingkungan yang pada umumnya semakin tidak sehat.
Kita menjadi manusia yang kurang bergerak dan kurang bersosialisasi karena begitu banyak kemudahan yang disediakan lewat internet dan gadget, sarana tranportasi, dll. Kita mudah mengalami gangguan pada mata, sakit kepala, kurang konsentrasi, cemas, depresi, dan gangguan kesehatan tubuh dan jiwa yang lain.
Kita seperti dikuasai oleh kekuatan internet dan gadget, apalagi ketika kita sedang bermedsos ria, bermain game, dll, sehingga banyak aktivitas kita yang tertunda atau tidak terlaksana.
Kita menjadi manusia yang mudah merasa malu, kecewa, marah, depresi, dll, akibat kalah dalam game, terintimidasi oleh debt collector pinjaman online, tertipu oleh toko online; atau akibat kesalahpahaman, ketidaksopanan, penghinaan, fitnah, dll, yang terjadi di medsos. Pada akhirnya terjadilah perang status, tulisan, foto, video, dll, yang akan menjadi rekam jejak digital.
Jika kita ingin keluar rumah atau pulang kantor, dll, kita tinggal menggunakan jasa transportasi berbasis online (kalau kita belum punya kendaraan atau malas menggunakan kendaraan sendiri) maka motor atau mobil pun langsung tersedia.
Jika kita malas keluar rumah atau kantor untuk makan, berbelanja perlengkapan kantor, dll, kita tinggal memesan secara online maka makanan atau barang yang kita butuhkan itu pun segera tiba.
Siklus tidur kita ikut berubah akibat ketergantungan terhadap internet. Jam tidur menjadi tidak teratur atau terjadi pergeseran jam tidur, bahkan malam menjadi siang dan siang menjadi malam.
Pola makan kita pun ikut berantakan. Kita menjadi lebih sering mengkonsumsi makanan siap saji yang kita pesan secara online, seperti mie instan, pizza, hot dog, burger, ayam goreng, kentang goreng, pisang goreng, es krim, dll, yang memakai pengawet dan penguat rasa, memiliki kadar lemak dan gula yang tinggi, dll. Semua itu tentunya berbahaya jika dikonsumsi secara berlebihan dan terus-menerus karena bisa menimbulkan berbagai penyakit berbahaya, seperti kanker, jantung, darah tinggi, kolesterol, dll.
Moral dan etika pun ikut mengalami perubahan akibat pengaruh internet yang tidak difilter dengan baik. Rasa hormat dan nilai kesopanan mengalami degradasi, pudar, bahkan hilang.
Kita juga hidup dalam lingkungan yang semakin tidak sehat karena polusi udara, tanah, air, suara, cahaya, dll, radiasi dari handphone, senjata, dll, penebangan pohon, pembakaran hutan, dll.
Zaman memang telah bergeser, dunia telah berubah. Jadi, kita harus pandai menjaga diri, harus pandai menyaring segala sesuatu yang kita terima agar kita tidak terkontaminasi oleh hal-hal yang tidak baik.
Anak-anak harus selalu berada dalam pengawasan dan bimbingan orang tua dan guru karena mereka belum bisa berpikir secara dewasa dan bijaksana. Mereka masih sangat mudah terpengaruh oleh hal-hal buruk dari internet yang kelak akan membentuk pola pikir dan karakter mereka.
Yang terutama, selalu dekatkan diri kepada Tuhan agar kita tidak mengalami degradasi iman dan tetap berjalan dalam kebenaran. Semoga demikian!
0 Comments:
Posting Komentar
Silahkan berkomentar secara bijaksana dan bertanggung jawab. Terima kasih.