Halaman

Refleksi Jiwa Tahun 2020

Status saya di FB pada tahun 2018 ketika saya sampai pada level ikhlas. 

Sungguh sangat mengejutkan dan menyedihkan ketika kita melihat/mendengar berita dari orang-orang yang kita kenal, mulai dari keluarga, sahabat, hingga public figure, pergi mendahului kita meninggalkan dunia ini. Ada yang terlihat sehat, tetapi kemudian mengalami suatu musibah. Ada juga yang memang sudah mengidap suatu penyakit akut atau kronis. Sehat bukanlah jaminan seseorang akan berumur lebih panjang dari yang sakit, atau jika dibalik, sakit bukanlah jaminan seseorang akan berumur lebih pendek dari yang sehat. Hidup itu memang misteri Ilahi. Hanya doa yang bisa kita panjatkan bagi mereka yang sudah pergi mendahului kita. Semoga dosa-dosa mereka diampuni dan mereka diterima di sisi Tuhan Yang Mahakuasa dan Maharahim. 

Saya teringat status saya di FB dulu pada tahun 2018 sewaktu menderita penyakit berat, sebelum saya melakukan serangkaian pengobatan dan penyembuhan yang panjang dan melelahkan. Ketika itu saya sudah sampai pada level ikhlas. Ikhlas bukan berarti saya menyerah pada keadaan, tetapi saya siap menerima apapun kehendak Tuhan yang telah dan akan terjadi pada diri saya. Ikhlas bukan berarti kita hanya berdiam diri saja menunggu kematian, tetapi kita harus berjuang untuk sembuh karena kita punya iman dan harapan kepada Tuhan. Hidup dan mati kita ada di tangan Tuhan, bukan kita yang putuskan. Oleh sebab itu, kita harus terus berjuang dan tidak boleh menyerah hingga nafas terakhir. Kita berjuang dengan cara berusaha untuk melakukan sesuatu yang menyehatkan jiwa dan raga. Kalau saya pribadi, setiap hari saya memanjatkan beberapa doa kepada Tuhan selama kurang lebih 30 menit. Saya melakukan pola hidup yang sehat dengan makan makanan bergizi dan sehat, istirahat yang cukup, berolahraga dimulai dari yang ringan seperti jalan kaki, dan yang terpenting adalah merubah segala perilaku saya yang buruk menjadi semakin berkenan di hadapan Tuhan. Meskipun saya menyadari terkadang saya kembali jatuh ke dalam dosa dan kesalahan yang sama, tetapi saya tidak menyerah dan terus berjuang untuk menjadi pribadi yang semakin lebih baik lagi. Mengubah sebuah kebiasaan buruk memang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Untuk itu diperlukan niat yang kuat, semangat, dan usaha yang konsisten.

Beberapa tahun terakhir, orang-orang mungkin heran melihat saya lebih banyak memposting status rohani di dunia maya. Ada yang mungkin berpikir positif, tetapi ada juga yang mungkin berpikir negatif, berpikir saya sok suci, sok rohani, dsb. Namun, bagi orang-orang seperti saya yang berhasil sembuh dari sebuah penyakit berat, menjadi lebih rohani itu merupakan hal yang wajar. Justru terlihat tidak wajar dan tidak tahu berterima kasih kepada Tuhan, jika seseorang yang berhasil dipulihkan hidupnya dari masa-masa kritis akhirnya jatuh lagi ke dalam gaya hidupnya yang lama yang penuh dengan dosa. Orang yang sudah sangat dekat dengan kematian, tetapi akhirnya berhasil melewatinya, tentu akan merasakan syukur yang teramat dalam kepada Tuhan sebagai satu-satunya sumber pertolongan yang ajaib. Kesempatan kedua ini harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Mewartakan Injil, memberi kesaksian, mengajak orang berdoa, mengajak orang bertobat dan berbuat baik, dsb, adalah cara saya berusaha untuk menanggalkan gaya hidup yang lama dan bangkit dengan memakai gaya hidup yang baru.

Kita semua sama-sama sedang berjuang di dunia ini. Untuk itu, marilah kita terus berdoa dan berjaga-jaga, kita melakukan pertobatan dan mengubah gaya hidup yang semakin berkenan di hadapan Tuhan sehingga kita selalu siap kapanpun kita dipanggil Tuhan. Kita memang manusia biasa yang tidak luput dari dosa dan kesalahan, tetapi saya percaya iman dan pertobatan kita yang sungguh-sungguh akan melahirkan perbuatan-perbuatan baik sehingga kita semakin berkenan di hadapan Tuhan. 
Khususnya di tengah pandemi corona ini, kita jangan takut karena kita punya iman kepada Tuhan, tetapi kita harus selalu waspada. Iman harus berjalan bersama akal budi yang telah dikaruniakan Tuhan kepada kita umat manusia sebagai makhluk termulia. Jangan hidup dalam ketakutan. Jangan takut mati dalam Kristus.

"Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan." - Filipi 1:21

Tuhan memberkati kita semua! 🙏

Baca juga:

0 Comments:

Posting Komentar

Silahkan berkomentar secara bijaksana dan bertanggung jawab. Terima kasih.

OTHER POSTS

TRANSLATE

TOTAL PAGEVIEWS

  • "THANKS FOR YOUR VISIT!"



    logger

LATEST PRAYER POSTS

 
Copyright © GLORIA DEI World
Design by FlexiThemes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com | Modified by Franky