Halaman

Istilah-Istilah dalam Gereja Katolik (Part 2)

  • Urbi et Orbi: Secara literal diterjemahkan 'kepada kota (Roma) dan kepada dunia'. Sebuah kalimat pembukaan baku dari pengumuman-pengumuman Gereja Katolik Roma. Kalimat ini sekarang digunakan untuk menandakan sebuah pernyataan kepausan dan pemberkatan apostolik yang ditujukan kepada Kota Roma dan kepada seluruh dunia.
  • Paroki (Yunani): Jemaat yang sedang berziarah atau sementara tinggal dalam pengasingan. Sejak abad ke-9, diartikan sebagai kelompok orang beriman, dengan gereja dan imam sendiri yang tinggal dalam suatu wilayah bagian dari suatu Keuskupan. 
  • Diosis (Keuskupan): Wilayah di bawah yurisdiksi uskup, yang memerintah atas namanya sendiri, bukan sebagai wakil apapun. Suatu keuskupan terbagi atas beberapa paroki dan dekanat.
  • Vikariat Apostolik: Suatu wilayah gerejani di tanah misi dengan kegiatan yang sudah cukup berkembang, dipimpin oleh Vikaris Apostolik yang diangkat oleh Paus. 
  • Prefektur Apostolik: Suatu wilayah gerejani yang belum berkembang sehingga tidak dapat berdiri sendiri sebagai suatu daerah gereja, dipimpin oleh imam yang disebut Prefek Apostolik yang diangkat oleh Propaganda Fide di Roma. 
  • Apostolik: Suatu sifat yang menyatakan kaitan dengan para Rasul atau Apostel (utusan). Gereja Katolik bersifat apostolik, karena Gereja Katolik didirikan oleh Kristus atas dasar para Rasul, sekarang digantikan oleh Paus dan para uskup. Hal ini merupakan suatu deretan yang tidak terputus (successio apostolica).
  • Aggiornamento: Pembaharuan gereja dalam kehidupan internal dan dalam hubungannya dengan dunia modern. 
  • Sacramentum (Latin): Rahmat yang tak kelihatan dalam bentuk yang kelihatan sebagai tanda dan pertemuan Kristus dengan manusia. 
  • Liturgi (Yunani: Leitourgia). Pelayanan yang dibaktikan bagi kepentingan bangsa; upacara atau ibadah publik gereja; perayaan misteri karya keselamatan Allah dalam Kristus.
  • Sacrosanctum Concilium: Dekrit yang memuat pandangan gereja mengenai liturgi. 
  • Ars Celebrandi (Latin): Seni merayakan (Liturgi)
  • Devosi (Latin: Devotio): Penghormatan. 
  • Corpus (Latin: Tubuh): Tubuh Kristus (di salib).
  • Klerus (Yunani): Rohaniwan; kaum tertahbis.
  • Diakon: Berasal dari kata Yunani kuno diákonos, diaken (Belanda), diaconus (Latin), yang berarti pelayan, penunggu, pemangku, atau pewarta. Diakon juga berperan menggantikan peran para rasul sebagai penyambung lidah Sabda Allah. Dalam hierarki Gereja Katolik, diakon itu jabatan pertama dalam pelayanan umat. Para Diakon tetap adalah termasuk dalam katagori klerikus, artinya mereka termasuk dalam hirarki di bawah para imam, dan mereka diteguhkan secara sakramental (ordained) oleh Uskup. Sedangkan para petugas pro-diakon itu termasuk golongan kaum awam, bukan klerikus. Teladan para diakon adalah St. Stefanus (lih. Kis. 6 dan 7) seorang yang dipilih untuk membantu para rasul untuk melayani orang miskin. St. Stefanus ini juga adalah martir pertama di jaman para rasul.
  • Imam atau Priest (Inggris): Berasal dari kata presbyteros (Yunani), presbyter (Latin), seseorang yang dituakan, adalah pelayan penyembahan Ilahi, sebagai perantara antara manusia dengan Tuhan (lih. Ibr. 5:1), terutama dalam menyampaikan persembahan kepada Tuhan dan kurban penebusan dosa.
  • Pastor (juga dilafalkan Pastur): Berasal dari bahasa Latin pastōr yang berarti gembala, adalah sebutan untuk imam di lingkungan Gereja Katolik Roma, sementara di negara-negara berbahasa Inggris, biasanya digunakan juga di lingkungan Gereja Protestan.
  • Uskup atau Bishop (Inggris): Berasal dari kata epískopos (Yunani), wali gereja/penilik jemaat, adalah pimpinan Gereja setempat yang bernama Keuskupan dan merupakan bagian dari hierarki Gereja Katolik Roma setelah Sri Paus (Uskup Agung Roma). Dalam kedudukannya ini, Uskup sering disebut sebagai pengganti dari para rasul Kristus.
  • Uskup Diosesan: Uskup yang diberi tugas untuk bekerja di suatu wilayah Keuskupan. Secara khusus Uskup yang diberi tugas untuk bertugas di suatu wilayah Keuskupan Agung disebut Uskup Agung.
  • Uskup Tituler: Uskup yang tidak bertugas pada satu wilayah Keuskupan, misalnya Uskup yang ditunjuk oleh Tahta Suci (The Holy See) di Vatikan, Roma guna melayani kebutuhan khusus seperti di Militer.
  • Uskup Emeritus (Latin: Episcopus Emeritus): Uskup yang sudah pensiun. 
  • Monsinyur (Italia: monsignor): Suatu predikat atau sebutan kehormatan bagi kaum klerus Gereja Katolik yang telah memperoleh gelar kehormatan gerejawi tertentu dari Paus. Kata monsignor sendiri merupakan bentuk apokope (hilangnya satu bunyi atau lebih pada akhir suku kata) dari kata Italia monsignore, dari frasa Prancis monseigneur, yang berarti "tuanku". Gelar ini biasa disingkat Mgr, Msgr, atau Mons.
  • Katedral: Berasal dari bahasa Latin cathedra, tempat duduk, dari bahasa Yunani kathedra, tempat duduk atau kursi, adalah gedung Gereja Katolik yang di dalamnya terdapat tempat duduk khusus bagi uskup.
  • Abbas: Bapak, merupakan sebuah gelar yang diberikan kepada pimpinan sebuah biara dalam agama Kristen. Abbas juga dapat menjadi gelar kehormatan yang dianugerahkan kepada rohaniwan yang bukan seorang kepala biara. Abbas wanita disebut abdis.
  • Lektor: Berasal dari bahasa latin Lector, berarti pembaca Sabda melalui buku bacaan (Lectionarium) atau Kitab Suci dalam perayaan liturgi. 
  • Akolit (misdinar): Berasal dari bahasa Yunani akolouthein yang berarti mengikuti. Pengertian ini mengarah pada tugasnya yang selalu bersama dengan imam atau pemimpin liturgi. Ia melayani pemimpin liturgi mulai dari sakristi hingga kembali ke sakristi. Ia melayani pemimpin upacara supaya pemimpin liturgi itu dapat menjalankan fungsinya dengan baik dan lancar.
  • Misdinar (Putra-putri Altar): Berasal dari bahasa Belanda misdienaar yang berarti 'asisten misa', adalah mereka yang membantu Imam saat mengadakan Perayaan Ekaristi.
  • Sacrarium (Latin: Sacer): Kudus, suci; suatu tempat kudus.
  • Fanum (Latin): Tempat menyembah Tuhan, Tempat Suci, kuil kuno. (Etimologi/asal-usul kata fanatik berasal dari kata fanum).
  • Profanity (Inggris): Berasal dari kata Latin Pro-fanum, yang menandai sifat sesuatu yang berada di luar tempat suci, sehingga berarti sesuatu yang tidak suci.
  • Kerub (Latin): Golongan malaikat Tuhan yang digambarkan sebagai makhluk bersayap, melambangkan keagungan dan kehadiran-Nya. 
  • Nimbus (Latin): Lingkaran cahaya di kepala Para Kudus, lambang kemuliaan dan kekudusan. 
  • Pieta (Italia): Nama sebutan untuk melukiskan Bunda Maria yang berduka cita dengan jenasah Kristus di pangkuan-Nya; memuja atau menyebut Tuhan sebagai bentuk kecintaan akan perwujudan-Nya. 
  • Relikwi (Latin: Reliquum): Sisa, yang tinggal, peninggalan fisik dari orang-orang kudus atau martir, yang mati demi iman akan Kristus. 
  • Axis Mundi: Poros sentral gereja.
  • Lux et oriente: Menyongsong terbitnya matahari; posisi gereja yang menghadap ke timur sebagai simbol dari kebangkitan Kristus. 
  • Narthex (Latin): Bagian serambi denah gereja; area transisi dari profan menuju sacra. Dalam istilah arsitektur umum, sama halnya dengan fungsi sebuah foyer; vestibuke sebuah porch tertutup menjadi ruang peralihan antara luar dan dalam dari sebuah bangunan gereja. 
  • Nave (Inggris): Bagian tengah dari ruang gereja; panti umat. 
  • Pew: Kursi umat yaitu berbentuk bangku panjang dan merupakan inovasi dari Kekristenan abad pertengahan.
  • Pendant: Lampu gantung. 
  • Clerestory: Bagian di atas dari dinding utama gereja, terletak jendela berderet untuk memasukkan cahaya alami.
  • Biblia Pauperum: Ungkapan kitab suci untuk orang miskin; gambar kisah kitab suci pada elemen interior gereja.
  • Transept (Latin): Salah satu dari dua bagian lengan (salib) dari sebuah gereja yang dibangun di seluruh bagian utama dan membuat gereja membentuk bentuk salib.
  • Apse (Latin: bahu), Apsis: Bagian samping gereja pada denah Salib Latin, bentuk denah setengah persegi delapan.
  • Pedestal: Tumpuan dari kolom, patung, dan dekorasi maupun hiasan dalam arsitektur klasik, terdiri dari tiga bagian yaitu dasar (base), badan (dado), dan cornice.
  • Aisle: Ruang memanjang pada gereja pararel di kiri dan kanan nave, biasanya dipisahkan oleh deretan kolom disebut arcade. 
  • Kredens: Meja kecil untuk menaruh persembahan. 
  • Baptisterium: Ruang yang digunakan untuk melakukan Sakramen Pembaptisan, terdapat bejana baptis.
  • Ambo (Yunani: anabainein): naik, bergerak dari bawah ke atas; mimbar baca, mimbar agama.
  • Baldacino: Empat tiang dengan atap untuk menaungi area altar.
  • Sanctuary: Panti imam; bagian dari gereja sebagai tempat altar berada. 
  • Sedilia: Tempat duduk imam dan para petugas liturgi.  
  • Tabernakel (Latin: Tabernaculum): Tenda; lemari yang berfungsi sebagai tempat menyimpan Sakramen Mahakudus. 
  • Sakristi: Sebuah ruang untuk menyimpan vestimentum (pakaian), seperti alba, stola, dan kasula. Sakristi juga dipergunakan untuk menyimpan perabotan gereja lainnya termasuk barang-barang suci dan catatan paroki. Di beberapa negara, ruangan ini dikenal sebagai "vestry".
  • Vestimentum (bahasa Latin: vestimentum, jamak: vestimenta, harfiah: "sandangan") atau pakaian ibadat adalah pakaian dan perlengkapan khusus yang dikenakan rohaniwan Kristen dalam peribadatan, khususnya di lingkungan Gereja Ortodoks, Gereja Katolik, gereja Anglikan, dan gereja Lutheran.
  • Superpli (Superpelliceum): Tunik putih dekoratif yang dikenakan menutupi jubah (Toga).
  • Stola: Sehelai kain panjang, lebarnya tidak lebih dari sejengkal, disampirkan pada tengkuk seperti selempang, merupakan vestimentum pembeda, suatu simbol tahbisan. Diakon mengenakannya dengan cara disampirkan pada bahu kiri melintasi tubuh secara diagonal sampai kedua ujungnya bertemu di pinggul kanan. Setara dengan orarion dan epitrakhelion dalam Gereja Ortodoks.
  • Alba: Pakaian umum untuk semua pelayan dalam perayaan Ekaristi, dikenakan untuk menutupi pakaian sehari-hari atau jubah. Hampir sama dengan stikharion. Melambangkan pakaian pembaptisan.
  • Kasula (Casubla, Casula): Busana sakramental terluar bagi para imam dan uskup, kerap dipenuhi hiasan. Setara dengan felonion Gereja Ortodoks.
  • Dalmatik (Dalmatica): Busana terluar bagi diakon.
  • Amik (Amictus): Selembar kain yang dikenakan di sekeliling leher untuk menutupi kerah pakaian sehari-hari.
  • Singel (Cingulum): Ikat pinggang. Setara dengan zone Gereja Ortodoks.
  • Tunik (Tunica, Tunicella, Tunicula): Busana terluar bagi subdiakon.
  • Korkap: Mantel yang dikaitkan di dada, menjuntai hingga mata kaki, dikenakan oleh uskup, imam, dan diakon.
  • Manipel (Manipulus): Saputangan liturgis terikat pada pergelangan tangan. Menurut sementara pihak yang berwenang, manipel setara dengan epigonation Gereja Ortodoks. Kini jarang sekali digunakan. Digunakan terutama dalam Gereja Katolik bilamana merayakan Misa menurut Ritus Tridentina, serta dalam ibadah beberapa jemaat Anglo-Katolik.
  • Velum: Kain panjang segi empat disampirkan melingkari pundak dan digunakan untuk menutupi tangan pada saat membawa monstrans.
  • Roket (Rochettum): Superpli berlengan sempit.
  • Pileolus (Zucchetto, Soli Deo): Kopiah, mirip dengan yarmulke (kopiah Yahudi)
  • Mitra: Dikenakan oleh para uskup dan abbas (kepala biara). Meskipun bernama sama, mitra Gereja Barat tidaklah benar-benar setara dengan mitra Gereja Timur (lihat di bawah), yang memiliki sejarah yang berbeda dan digunakan lebih belakangan.
  • Baret (Biretta): Digunakan oleh rohaniwan dari semua jenjang kecuali Paus; warna biretta menunjukkan jenjang. Jenjangannya sebagai berikut: Putih; hanya digunakan oleh Paus. Merah; digunakan oleh para Kardinal Ungu; digunakan oleh para Uskup Hitam; digunakan oleh imam, namun jarang digunakan oleh imam, dan hanya digunakan oleh para abbas.
  • Pallium: Sehelai selempang wool dari bulu anak domba dihiasi enam salib hitam, disampirkan pada pundak melingkari leher, kedua ujungnya masing-masing menjuntai pada punggung dan dada pemakainya, dikenakan oleh Sri Paus dan dianugerahkan olehnya kepada para metropolitan dan uskup agung. Seperti omoforion Gereja Ortodoks.
  • Rationale: Selempang uskup, mirip palium, dikenakan di atas Kasula. Rationale hanya dikenakan oleh uskup-uskup dari keuskupan Eichstätt di Bavaria (Jerman Tenggara), Paderborn di Jerman, Toul di Prancis, dan Kraków di Polandia. Sampai abad ke-17, rationale juga digunakan di keuskupan Regensburg (Ratisbon), Bavaria.
  • Fanon: Dua lapis mozzetta (penutup bahu), kini hanya kadang-kadang dikenakan Sri Paus dalam Misa Suci Pontifikal.
  • Tiara: Dulunya dikenakan oleh Paus pada saat penobatannya dan dalam peristiwa-peristiwa sekuler yang penting; tiara sudah tidak lagi digunakan tetapi mungkin saja kelak digunakan kembali bilamana ada Paus yang ingin mengenakannya. Sebenarnya tiara bukanlah vestimentum melainkan benda regalia karena tidak pernah dikenakan dalam upacara-upacara liturgis kecuali pada saat pemberkatan Urbi et Orbi.

Baca juga:
Istilah-Istilah dalam Gereja Katolik (Part 3)

0 Comments:

Posting Komentar

Silahkan berkomentar secara bijaksana dan bertanggung jawab. Terima kasih.

OTHER POSTS

TRANSLATE

TOTAL PAGEVIEWS

  • "THANKS FOR YOUR VISIT!"



    logger

LATEST PRAYER POSTS

 
Copyright © GLORIA DEI World
Design by FlexiThemes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com | Modified by Franky