1. Apakah yang dikatakan Katekismus Gereja Katolik tentang Sakramen Ekaristi?
Dalam buku Katekismus Gereja Katolik no. 1324 dikatakan “Ekaristi adalah sumber dan puncak seluruh kehidupan kristiani... sebab dalam ekaristi suci tercakuplah seluruh kekayaan rohani gereja, yaitu Kristus sendiri, paskah kita”. Bahkan dikatakan bahwa 'Gereja menjadi Gereja yang sesungguhnya apabila ikut serta dalam kehidupan Ilahi dan kesatuan dengan umat Allah. Hal ini terjadi dalam ekaristi. Dalam ekaristi terlaksananya puncak tindakan Allah menguduskan dunia oleh pengorbanan Kristus dan ekaristi menjadi juga puncak penghormatan yang disampaikan manusia kepada Allah Tritunggal.
2. Manakah Forma (rumusan tetap) dan materia (bahan/alat) dalam sakramen Ekaristi?
Formanya adalah pertama rumusan kata-kata oleh imam yang membuat roti dan anggur berubah menjadi tubuh dan darah Tuhan. Hal ini terjadi ketika imam mengambil hosti dan berkata: “... Terimalah dan makanlah kamu semua: Inilah Tubuh-Ku yang diserahkan bagimu ...." Dan ketika mengambil piala lalu berkata: "... Terimalah dan minumlah kamu semua: Inilah piala Darah-Ku, Darah perjanjian baru dan kekal, yang ditumpahkan bagimu dan bagi semua orang demi pengampunan dosa. Lakukanlah ini untuk mengenangkan Daku." Selanjutnya, bahan/alat (materia) yang harus disediakan adalah roti/hosti tak beragi yang dibuat dari bahan tepung gandum dan anggur yang berasal dari perasan buah anggur.
3. Bolehkah mengganti air anggur dengan bahan lain?
Dalam kanon 924 art 2 dan 3 mewajibkan setiap kali mau merayakan ekaristi maka perlu menyiapkan bahan roti dari gandum dan air dari buah anggur. Dengan demikian tidak dibenarkan mengganti dengan bahan yang lain walaupun wujudnya sama.
4. Dengan kalimat manakah Yesus menyuruh dan memberi kuasa kepada para imam untuk melaksanakan ekaristi/ konsekrasi?
Ketika Yesus membuat perjamuan Paskah terakhir bersama murid-murid-Nya, Yesus membuat hal baru dalam perjamuan itu. Pada saat itu Yesus memohonkan berkat atas roti dan anggur dengan menambahkan kalimat: Inilah Tubuh-Ku... dan Inilah Darah-Ku... dan di akhir perjamuan Yesus memberikan pesan, lakukanlah ini sebagai kenangan akan Daku. Pesan Yesus inilah yang memberi perintah bagi gereja untuk melakukan perjamuan yang sama sebagai kenangan akan Yesus. Sekaligus juga pesan ini memberikan penegasan akan kuasa yang diberikan Yesus kepada para murid-Nya untuk melakukan apa yang telah Ia lakukan.
0 Comments:
Posting Komentar
Silahkan berkomentar secara bijaksana dan bertanggung jawab. Terima kasih.