Halaman

Tentang Dogma Maria

1. Apa itu dogma? 

Pokok ajaran yang dinyatakan dengan Kekuasaan Paus yang harus diterima sebagai hal yang benar dan baik, tidak boleh dibantah dan diragukan kebenarannya. 

2. Manakah dogma tentang Sta. Maria?

 • SP Maria Bunda Allah (Theotokos), dimaklumkan dalam Konsili Efesus pada tahun 431. 
• SP Maria Tetap Perawan Selamanya, sebelum, selama maupun sesudah kelahiran Yesus, dimaklumkan dalam Sinode Lateran pada tahun 649. 
• SP Maria Dikandung Tanpa Dosa, dimaklumkan oleh Paus Pius IX pada tanggal 8 Desember 1854. 
• SP Maria Diangkat ke Surga badan dan jiwanya, dimaklumkan oleh Paus Pius XII pada tanggal 1 November 1950. 

3. Bagaimana kita harus mengerti Maria sebagai Bunda Allah? 

Untuk mengerti gelar “Bunda Allah,” pertama-tama kita harus mengerti dengan jelas peran Maria sebagai Bunda Juruselamat kita, Yesus Kristus. Sebagai orang Katolik, kita sungguh-sungguh yakin akan inkarnasi Kristus: Maria mengandung dari kuasa Roh Kudus (bdk. Luk. 1:26-38 dan Mat. 1:18-25). Melalui Maria, Yesus Kristus - pribadi kedua dari Tritunggal Mahakudus, sehakikat dengan Bapa, dan Aliah yang benar dari Allah yang benar - memasuki dunia ini dengan mengenakan daging manusia dan jiwa manusia. Yesus adalah sungguh Allah dan sungguh manusia. Dalam pribadi ilahi-Nya terdapat sekaligus kodrat ilahi dan kodrat manusiawi. Bunda Maria tidak menjadikan pribadi ilahi Yesus, yang telah ada bersama Bapa dan Roh Kudus dari kekekalan, "Ia, yang dikandungnya melalui Roh Kudus sebagai manusia dan yang dengan sesungguhnya telah menjadi Puteranya menurut daging, sungguh benar Putera Bapa yang abadi, Pribadi kedua Tritunggal Mahakudus. Gereja mengakui bahwa Maria dengan sesungguhnya Bunda Allah (Theotokos, yang melahirkan Allah).” (Katekismus Gereja Katolik, no. 495). 

4. Bagaimana kita mengerti Maria tetap perawan padahal dalam teks KS (misalnya saja dalam Matius 13:55, Markus 3:31-34, Lukas 8:19-20) di kisahkan Yesus mempunyai saudara? 

Dalam ayat-ayat Injil tersebut, istilah "saudara laki-laki dan saudara perempuan" diterjemahkan dari bahasa Yunani adelphos, adelphe atau adelphoi. Dalam bahasa Yunani istilah tersebut berarti saudara sepupu atau sanak saudara, yaitu mereka semua yang termasuk sanak saudara karena hubungan pemikahan atau hukum, meskipun bukan hubungan langsung. Persoalannya ialah bahasa Ibrani dan bahasa Aram, yaitu bahasa yang digunakan oleh Kristus dan murid-murid-Nya, tidak memiliki istilah khusus untuk menyebut saudara sepupu atau sanak saudara, jadi digunakan istilah "saudara laki-laki" dan "saudara perempuan". Suatu informasi kecil yang menarik dan amat penting artinya untuk membuktikan bahwa Yesus tidak memiliki saudara dan saudari kandung. Beberapa orang Rasul, St. Yudas Tadeus dan St. Yakobus, adalah saudara Yesus juga, tetapi mereka adalah Saudara sepupu. 
Suatu bukti lain yang menguatkan bahwa Yesus tidak memiliki saudara dan saudari kandung tampak dari ayat-ayat Kitab Suci yang mengisahkan saat-saat menjelang ajal-Nya: Yohanes 19:25-27 "Dan dekat salib Yesus berdiri ibu-Nya dan saudara ibu-Nya, Maria, isteri Klopas dan Maria Magdalena. Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya: "Ibu, inilah, anakmu!" Kemudian kata-Nya kepada murid-murid-Nya: "Inilah ibumu!" Dan sejak saat itu murid itu menerima dia di dalam rumahnya." 
Jika saja benar bahwa Yesus memiliki saudara dan saudari kandung, maka sesuai adat orang Yahudi, tentulah Yesus menyerahkan pemeliharaan ibu-Nya kepada mereka. Tetapi yang terjadi ialah Yesus menyerahkan bunda-Nya kepada St. Yohanes Rasul, yang sama sekali tidak ada hubungan darah dengan-Nya. Ini adalah suatu bukti nyata bahwa Yesus tidak memiliki saudara kandung, baik laki-laki maupun perempuan. Karena jika ada saudara dan saudari kandung-Nya, tentulah Yesus meminta mereka untuk merawat bunda-Nya setelah Ia wafat. 

5. Bagaimana kita mengerti dogma Maria di kandung tanpa noda? 

Bunda Maria dikandung dalam rahim ibunya, Santa Anna, tanpa dosa asal. Bunda Maria adalah satu-satunya manusia yang dianugerahi karunia ini. Bunda Maria memperoleh keistimewaan ini karena ia akan menjadi bejana yang kudus dimana Yesus, Putera Allah, akan masuk ke dunia melaluinya. Oleh karena itu, Bunda Maria sendiri harus dihindarkan dari dosa asal. Sejak dari awal mula kehadirannya, Bunda Maria senantiasa kudus dan suci - betul-betul "penuh rahmat".

Baca juga: Tentang Koinonia

0 Comments:

Posting Komentar

Silahkan berkomentar secara bijaksana dan bertanggung jawab. Terima kasih.

OTHER POSTS

TRANSLATE

TOTAL PAGEVIEWS

  • "THANKS FOR YOUR VISIT!"



    logger

LATEST PRAYER POSTS

 
Copyright © GLORIA DEI World
Design by FlexiThemes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com | Modified by Franky