Seorang Pastor muda yang baru pindah di sebuah paroki, diminta oleh sekretariat gereja untuk memimpin upacara kematian yang berlangsung di sebuah tempat pemakaman terpencil di kota itu. Sebelumnya, Pastor muda sudah diberitahu bahwa nanti upacara kematian itu tidak akan dihadiri banyak umat, karena orang yang meninggal sudah tidak mempunyai keluarga maupun teman lagi di kota tersebut. Pastor muda itu berangkat awal menuju tempat pemakaman. Di tengah jalan ia kebingungan mencari daerah pemakaman itu dan ia tersesat. Setelah setengah jam lamanya berputar-putar kesana-kemari, akhirnya ia sampai juga. Daerah itu sangat sepi. Tidak tampak mobil jenasah milik gereja, yang ada hanya beberapa tukang yang sedang beristirahat di bawah pohon, menikmati makan siang mereka.
Pastor muda itu berjalan menuju tanah galian itu dan melihat bahwa di dalamnya sudah terdapat peti yang sebagian sudah tertutup tanah. Pastor itu mengambil bukunya dan mulai membaca doa.... Pada saat Pastor itu akan kembali ke mobilnya, dari kejauhan ia mendengar salah satu tukang itu berteriak pada temannya, “Ayolah Supri, mari kita katakan padanya bahwa itu hanya sebuah septic tank.”
NB: Cerita ini dapat digunakan sebagai ilustrasi dalam renungan Kitab Suci.
Tags:
Dunia Cerita dan Puisi Hati
0 Comments:
Posting Komentar
Silahkan berkomentar secara bijaksana dan bertanggung jawab. Terima kasih.