Halaman

Bertahan Hidup


Seekor keledai muda bertanya kepada kakeknya, “Bagaimana saya bisa tumbuh dan berkembang menjadi dewasa seperti kakek?” “Oh, gampang,” jawab kakek. “Jangan lupa yang harus kamu lakukan adalah mengibas-ngibas dan meloncat.” “Apa artinya itu?” tanya si keledai muda penasaran. Sang kakek menjawab, “Sekarang dengarkan, kakek mau bercerita...." 

"Pada suatu hari ketika masih seusiamu, kakek berjalan-jalan di suatu kampung. Namun karena tidak hati-hati melihat ke depan, kakek tergelincir lalu masuk ke sebuah sumur tua. Kakek lalu merintih kesakitan dan berteriak keras-keras mencari pertolongan. Akhirnya ada seorang petani lewat dan melongok ke dalam sumur. Saat itu rasanya kakek sudah mau mati. Astaga! Petani itu justru pergi. Terpaksa kakek meringkuk di dalam sumur semalaman. Esok harinya petani itu datang lagi. Kali ini membawa serombongan orang. Mereka bergantian melihat kakek di dalam sumur. Beberapa di antaranya malah tertawa. Lalu petani yang paling tua berkata, '... sumur ini sudah tidak terpakai, lagi pula percuma mengeluarkan keledai ini, sudah tentu keledai ini cacat. Keledai ini pasti akan mati dan kemudian tentu menimbulkan bau. Lebih baik kita timbun saja sumur ini!' Mereka pun setuju. 

"Kemudian seperti dikomando, mereka mulai menimbuni sumur dengan tanah, sampah dan kotoran-kotoran lain. Saat itu kakek sangat panik, kakek mau dikubur hidup-hidup! Kakek ingin bertahan hidup dan kakek harus berbuat sesuatu! Seonggok demi seonggok sampah, tanah dan kotoran menerpa punggung kakek. Saat itu pula kakek mengibas-ngibas dan meloncat, lalu menginjaknya. Begitu seterusnya, mengibas dan meloncat. Mengibas dan meloncat! Kakek memerangi rasa takut dengan terus mengibaskan sampah dan menginjaknya, sehingga lama-kelamaan tubuh kakek terangkat naik. Setelah hampir sampai pada permukaan tanah kakek meloncat dan lari. Selamat! 

"Maka dari itu, bagaimanapun sulitnya hidup yang kamu hadapi, sebanyak apapun masalah yang ada di pundakmu, ingat! Singkirkan semua itu dan loncatlah ke depan.” 


NB: Cerita ini dapat digunakan sebagai ilustrasi dalam renungan Kitab Suci. 

0 Comments:

Posting Komentar

Silahkan berkomentar secara bijaksana dan bertanggung jawab. Terima kasih.

OTHER POSTS

TRANSLATE

TOTAL PAGEVIEWS

  • "THANKS FOR YOUR VISIT!"



    logger

LATEST PRAYER POSTS

 
Copyright © GLORIA DEI World
Design by FlexiThemes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com | Modified by Franky