Pada tahun 1980-an, dunia diwarnai oleh perang dingin serta perlombaan senjata antara Amerika dan Uni Soviet. Kedua negara adikuasa ini bersaing untuk memperkuat sistem pertahanan militer mereka dengan membuat senjata-senjata baru yang canggih. Bahkan Amerika membuat program bernama 'stars war' atau perang bintang, yakni penggunaan senjata-senjata dengan kontrol komputer. Ketakutan akan terjadinya perang yang dapat membawa banyak korban jiwa, menghantui penduduk dunia. Di antaranya, gadis cilik, Samantha Smith, yang sangat cemas membayangkan nasib anak-anak jika terjadi perang tersebut.
Saat itu - tahun 1982 - ia berumur 10 tahun, Samantha menulis sebuah sarat perdamaian kepada Presiden Uni soviet waktu itu, Yuri Andropov. Surat itu dikirimnya melalui kedutaan besar Uni Soviet di Washington, Amerika Serikat. Isi suratnya adalah: himbauan agar perlombaan persenjataan antara “Amerika dan Uni Soviet" diakhiri. Berbulan-bulan lamanya, Samantha menunggu balasan, tetapi tak kunjung datang. Kemudian ia menulis surat serupa dan mengirimnya langsung kepada Yuri Andropov di Uni Soviet. Suratnya yang kedua ini akhirnya. sampai ke tangan Presiden. Bukan hanya balasan yang diterima Samantha, tetapi juga undangan untuk berkunjung ke Uni Soviet.
Memenuhi undangan tersebut, tahun 1983, Samantha bersama kedua orang tuanya berkunjung ke Uni Soviet. Dengan bahasa yang polos, Samantha mengulangi permintaannya agar perlombaan senjata diakhiri. Katanya, "Alangkah indahnya bila perdamaian dunia serta kesejahteraan anak-anak dapat tercipta di muka bumi ini.” Dalam kunjungannya selama dua minggu di Soviet, ia disambut meriah oleh rekan-rekan sebayanya, ia mengunjungi Taman Makam Pahlawan di Leningrad.
Samantha menjadi sosok yang terkenal, bahkan sebuah perusahaan film Amerika tertarik untuk membuat sebuah film televisi dan menurut rencana film tersebut juga akan dibintangi Robert Wagner. Namun, malang menimpa sang pahlawan cilik ini. Pesawat terbang yang membawanya bersama enam penumpang lainnya (dengan kedua orang tuanya) untuk pembuatan film tersebut mengalami kecelakaan dalam perjalanan ke California, pesawat jatuh di Aurbun dan Samantha pun tewas. Berita itu menggugah simpati penduduk dunia. Di Uni Soviet, berita meninggalnya duta perdamaian anak-anak itu telah membuat duka rekan-rekannya. Untuk mengenang jasa Samantha, namanya diabadikan sebagai nama jalan dan bunga. Selain itu, ada juga buku yang khusus ditulis untuknya. Di kota Tashkent, ada perkumpulan anak-anak yang diberi nama Samantha Smith. Pemerintah Uni Soviet juga mengeluarkan seri perangko bergambar Samantha.
NB: Cerita ini dapat digunakan sebagai ilustrasi dalam renungan Kitab Suci.
0 Comments:
Posting Komentar
Silahkan berkomentar secara bijaksana dan bertanggung jawab. Terima kasih.