Olimpiade Paris 2024 ini merupa Olimpiade yang paling aneh dan paling buruk dalam sejarah Olimpiade. Dari pembukaannya saja yang dilakukan di sungai sudah menimbulkan kontroversi. Mereka meninggalkan tradisi pembukaan Olimpiade yang selama ini selalu dilakukan dalam stadion.
Salah satu momen sakral umat Kristen yang digambarkan oleh Leonardo da Vinci dijadikan parodi dan pemerannya diisi oleh kaum LGBT. Segmen tersebut menampilkan para kaum LGBT yang berpakaian tidak pantas dan tidak elegan di acara pembukaan Olimpiade. Hal ini menyebabkan beberapa sponsor Olimpiade mundur.
Panitia mungkin ingin menampilkan sesuatu yang berbeda di Olimpiade Paris 2024 ini, tetapi justru menjadi aneh dan buruk, yang menimbulkan banyak kontroversi.
LGBT dan Transgender memang seharusnya dikasihi dan dihargai karena mereka juga masih manusia. Mereka itu memang sebaiknya tidak dijauhi supaya mereka bisa dibimbing kembali ke jalan yang benar. Selama manusia masih bernafas maka harapan akan selalu ada. Akan tetapi, mereka tidak seharusnya diberikan panggung seperti ini.
Memasukkan seorang atlet wanita transgender dalam kompetisi atau pertarungan melawan seorang wanita original itu sangat tidak logis (berdasarkan kodratnya sebagai laki-laki dan wanita). Apalagi dalam olahraga yang melibatkan kontak fisik seperti tinju pasti akan ada perbedaan power yang signifikan, termasuk juga speed. Olahraga tinju ini akan menjadi seperti KDRT yang biasanya terjadi pada wanita.
Sudah tepat keputusan yang diambil oleh Angela Carini, petinju wanita yang merasa dirugikan. Lebih baik berhenti daripada babak belur dan rusak dalam ketika dia memaksakan diri untuk melanjutkan pertarungan. Semoga hal buruk seperti ini tidak lagi terjadi dalam Olimpiade berikutnya dan juga dalam pertandingan/acara yang lain.
Meskipun banyak kecaman yang datang dari seluruh penjuru dunia, tetapi sayangnya Presiden Prancis Emmanuel Macron justru memuji orang-orang yang telah terlibat dalam pembukaan Olimpiade yang kontroversial ini. Macron menganggap ini sebagai sebuah kesuksesan.
Liberté, Egalité, Fraternité" yang merupakan semboyan Revolusi Prancis yang artinya kebebasan, kesetaraan, dan persaudaraan ini menjadi pesan utama dari upacara pembukaan Olimpiade Paris 2024, tetapi sayangnya kebebasannya kebablasan. Beberapa tokoh Eropa pun menganggap Ini adalah kebebasan yang tanpa batas dan mempermalukan Prancis dan Eropa.
Selain kontroversi yang terjadi di Olimpiade Paris 2024, ada juga kabar buruk yang datang untuk Indonesia di mana sekarang hanya tersisa 1 atlet bulutangkis yang berpotensi meraih medali, yaitu Gregoria Mariska, sedangkan yang lainnya telah gugur termasuk Anthony Ginting dan Jonatan Christie yang menjadi unggulan. Padahal bulu tangkis merupakan salah satu cabang olahraga yang menjadi andalan Indonesia dalam mengumpulkan medali.
Sebelumnya dikabarkan bahwa Indonesia mengirim enam wakil di bulutangkis. Mereka adalah Anthony Sinisuka Ginting (Tunggal Putra), Jonatan Christie (Tunggal Putra), Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti (Ganda Putri), Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari (Ganda Campuran), Gregoria Mariska (Tunggal Putri), dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto (Ganda Putra).
=====
Berikut ini berita kontroversial dari cabang olahraga tinju yang dilansir dari bola.com:
Kontroversi Olimpiade 2024: Petinju Wanita Angela Carini Menangis Setelah Keok Lawan Atlet Biologis Pria, Hanya Bertarung 46 Detik
Petinju wanita Italia, Angela Carini, menangis terisak-isak setelah membatalkan pertarungannya melawan petinju Aljazair, Imane Khelif, yang baru berlangsung 46 detik, Kamis (1/8/2024). Pertarungan di North Paris Arena tersebut memicu kontroversi di Olimpiade Paris 2024.
Seperti dikutip dari The Guardian, Khelif adalah satu dari dua petinju yang diizinkan bertarung di Olimpiade Paris 2024 meski didiskualifikasi dari kejuaraan dunia wanita tahun lalu karena gagal dalam tes testosteron dan kelayakan gender. Khelif adalah petinju biologis pria.
Angela Carini kemudian mengungkapkan alasannya menarik diri karena menerima pukulan sangat keras, yang belum pernah dia rasakan sebelumnya. Pukulan pertama membuat tali pelindung di dagunya copot dan pukulan kedua mengenai dagunya dan darahnya mengenai celana pendeknya.
“Saya naik ke ring untuk menghormati ayah saya. Saya berkali-kali diberi tahu bahwa saya adalah seorang pejuang. Tetapi saya memilih berhenti demi kesehatan saya. Saya belum pernah merasakan pukulan seperti ini," kata Carini.
https://www.bola.com/ragam/read/5661329/kontroversi-olimpiade-2024-petinju-wanita-angela-carini-menangis-setelah-keok-lawan-atlet-biologis-pria-hanya-bertarung-46-detik
0 Comments:
Posting Komentar
Silahkan berkomentar secara bijaksana dan bertanggung jawab. Terima kasih.