Halaman

Upah Orang yang Mengasihi dengan Tulus

"Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia." (Yakobus 1:12)

Dari ayat di atas kemudian muncul pertanyaan. Pencobaan seperti apa yang dimaksud?
Jika dilihat dari lanjutan ayat di atas dalam Yakobus 1:14, maka maksud dari pencobaan itu adalah pencobaan yang datang dari keinginan diri sendiri. Ayat itu berbunyi demikian, "Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya."
Jadi, jika kita mampu menahan keinginan diri kita sendiri, yaitu keinginan tubuh/daging dan pikiran kita, dan menuruti kehendak Allah, maka kita terbukti orang yang tahan uji dan akan memperoleh mahkota kehidupan dalam kerajaan Allah. 

Menahan keinginan tubuh dan pikiran adalah salib yang harus kita pikul. Keinginan tubuh adalah nafsu yang berhubungan dengan sentuhan, rasa, penglihatan, perkataan, dsb. Sedangkan keinginan pikiran adalah nafsu yang berasal dari pikiran kita sendiri.
Kerendahan hati, kesabaran, ketenangan, dan kesederhanaan adalah cara kita mengekang segala hawa nafsu atau gairah dalam diri, sehingga kita bisa hidup sesuai dengan apa yang diajarkan oleh Yesus sendiri. Itu semua bisa lahir dari hati yang mengasihi.

Mengasihi Tuhan dan sesama adalah kehendak Allah. Ini adalah perintah yang diajarkan Yesus dan harus dilaksanakan agar kita memperoleh keselamatan dan layak menerima mahkota kehidupan dalam kerajaan Allah. Jika kita mengasihi Tuhan berarti kita juga melakukan perintah-Nya. Perbuatan baik adalah bentuk nyata ketaatan kita kepada Tuhan. Iman kita berbuah dalam perbuatan baik. Kasih yang ada dalam diri kita bisa mendorong kita untuk berbuat baik. Berdoa dan menolong sesama yang membutuhkan pertolongan merupakan contoh perbuatan baik kita kepada Tuhan dan sesama.

Semua orang bisa saja berbuat baik. Namun, apakah perbuatan baik itu berkenan kepada Tuhan atau tidak tergantung dari ketulusannya. Apakah perbuatan baik itu dilakukan dengan pamrih (untuk dipuji, mendapatkan imbalan, dsb.) atau tanpa pamrih (lih. Mat. 6:2; Luk. 14:12-14; Luk. 6:35). Contohnya, dalam pandemi covid-19 ini banyak orang terlihat menolong orang lain yang berkekurangan. Mereka memberikan bantuan dalam bentuk uang ataupun sembako. Ini adalah sebuah bentuk perbuatan baik yang akan menjadi benar dihadapan Tuhan jika dilakukan karena sungguh-sungguh tergerak oleh belas kasih kepada sesama, bukan karena ada pamrihnya.
Berbuat baik dengan pamrih dan tanpa pamrih sama-sama akan mendapatkan upah. Bedanya, yang pertama upahnya dari manusia, sedangkan yang kedua upahnya dari Tuhan. Dengan berbuat baik kepada sesama yang membutuhkan berarti kita juga berbuat baik untuk Tuhan dan upahnya adalah kerajaan Surga seperti yang tertulis dalam ayat berikut ini:

Matius 25:34-40
Dan Raja itu akan berkata kepada mereka yang di sebelah kanan-Nya: Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan. Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat Aku; ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku. Maka orang-orang benar itu akan menjawab Dia, katanya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar dan kami memberi Engkau makan, atau haus dan kami memberi Engkau minum? Bilamanakah kami melihat Engkau sebagai orang asing, dan kami memberi Engkau tumpangan, atau telanjang dan kami memberi Engkau pakaian? Bilamanakah kami melihat Engkau sakit atau dalam penjara dan kami mengunjungi Engkau? Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.

Semoga kita semua bisa bertahan dalam pencobaan yang datang karena keinginan/nafsu diri sendiri dan lebih menuruti kehendak/perintah Tuhan dengan terus berbuat baik. 
Semoga kita selalu digerakkan oleh kasih yang sungguh-sungguh kepada Tuhan dan sesama manusia dalam melakukan perbuatan baik, sebab Tuhan mengasihi orang yang mengasihi dengan tulus. Tuhan memberkati!

0 Comments:

Posting Komentar

Silahkan berkomentar secara bijaksana dan bertanggung jawab. Terima kasih.

OTHER POSTS

TRANSLATE

TOTAL PAGEVIEWS

  • "THANKS FOR YOUR VISIT!"



    logger

LATEST PRAYER POSTS

 
Copyright © GLORIA DEI World
Design by FlexiThemes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com | Modified by Franky