Halaman

Menurut Jimly Asshiddiqie, Culture Berorganisasi Kita Masih Kerajaan

Ketua MKMK Jimly Asshiddiqie.

Mengapa isu dinasti politik yang dihembuskan kepada Jokowi tidak terlalu berpengaruh bagi masyarakat Indonesia? 

Pertama, sebab mayoritas masyarakat Indonesia puas dengan kinerja Jokowi. 
Mereka yang puas tentunya ingin pemerintah selanjutnya bisa melanjutkan dan menyempurnakan program-program yang baik dari pemerintahan Jokowi, dan itu ada dalam Paslon Prabowo-Gibran. 

Menurut hasil survei dari beberapa lembaga survei terkenal, seperti LSI, Indikator Politik, Litbang Kompas, SMRC, Indometer, Voxpopuli, dll, kepuasan masyarakat terhadap kinerja Jokowi mencapai 75 hingga 80-an persen. Itu sebuah hasil yang fantastis. 

Dalam pilpres, presiden dan wakil presiden akan dipilih langsung oleh rakyat, bukan ditunjuk langsung oleh presiden. Sistem negara kita adalah demokrasi, bukan monarki (kerajaan).

Jadi, meskipun ada elit politik yang tidak suka dengan Jokowi karena merugikan (kepentingan) mereka, belum tentu dengan akar rumput atau masyarakat menengah ke bawah. Mereka bisa punya pilihan yang berbeda dengan elit politik sesuai dengan kepentingan masing-masing.

Kedua, sebab isu dinasti politik, "sayang anak, sayang keluarga", itu sudah menjadi hal yang biasa di Indonesia, bukan hal yang baru lagi. 

Ketua MKMK Jimly Asshiddiqie mengatakan bahwa "culture berorganisasi kita ini masih kerajaan". 
Ada orang-orang yang menunjuk Jokowi melakukan dinasti politik, padahal sebagian besar jarinya menunjuk ke dirinya sendiri.

Silahkan simak video di bawah ini yang berisi penjelasan yang bagus dari Jimly Asshiddiqie tentang dinasti politik di Indonesia.


0 Comments:

Posting Komentar

Silahkan berkomentar secara bijaksana dan bertanggung jawab. Terima kasih.

OTHER POSTS

TRANSLATE

TOTAL PAGEVIEWS

  • "THANKS FOR YOUR VISIT!"



    logger

LATEST PRAYER POSTS

 
Copyright © GLORIA DEI World
Design by FlexiThemes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com | Modified by Franky