Biarkan Tuhan Melabeli Hidup Kita

Kita semua adalah 'mahakarya' dari Allah Yang Mahakuasa. Jangan biarkan segala label yang diberikan manusia kepada kita mengikat kita, sehingga kita tidak berkembang sesuai takdir Tuhan. Label pendosa, penjahat, pelacur, orang gagal, bodoh, tidak berbakat, dsb, yang terus bersuara dalam otak kita dapat menghalangi kita untuk menerima label yang telah Tuhan sediakan bagi kita.

Rasul Paulus adalah seorang Yahudi yang pernah dilabeli banyak orang sebagai pembasmi para pengikut Yesus, tapi dengan cara yang ajaib Tuhan mengubah hidupnya. Dia mengalami pertemuan yang luar biasa dengan Tuhan. Dalam perjalanannya ke Damsyik, dia melihat cahaya yang begitu terang dari langit dan mendengarkan Tuhan berbicara. Rasul Paulus kemudian mengalami kebutaan sementara dan akhirnya mengalami pertobatan. Rasul Paulus menjadi pengikut Yesus dan hampir separuh dari Kitab Suci Perjanjian Baru berisikan tulisannya, bahkan dia adalah rasul yang paling lama mengalami penyiksaan dalam penjara dan akhirnya dipenggal kepalanya karena imannya. Rasul Paulus benar-benar menerima Tuhan bekerja di dalam dirinya. Dia membiarkan Tuhan melabeli hidupnya dengan menerima tugas pewartaan Yesus sebagai Mesias. Meskipun raganya terpenjara, tapi jiwanya tenang bahkan disaat menghadapi kematian seperti isi suratnya kepada umat di Filipi, "Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan." (Fil. 1:21).

Marilah kita seperti Rasul Paulus, seperti apa pun kehidupan kita di masa lalu, tinggalkan semua label yang sudah diberikan manusia kepada kita. Tanggalkan manusia lama kita dan terima Tuhan berkarya dalam hidup kita, karena Dia yang akan menentukan takdir kita, Dia yang akan melabeli hidup kita. Buka pintu hati bagi kehadiran Allah dan damai sejahtera-Nya akan menaungi seluruh kehidupan kita. Tuhan memberkati! 🙏