Vatikan harus membuat keputusan yang sulit karena kepedulian Paus kepada umat Katolik yang dipimpinnya dan umat manusia pada umumnya. Sumber foto: Detik News dan Voa Indonesia. |
Apakah dengan menutup sementara gereja-gereja dan melangsungkan pekan suci secara tertutup, sehingga umat hanya bisa mengikuti perayaan pekan suci lewat tayangan live di TV atau internet, iman Paus Fransiskus lemah?
Menurut saya pribadi, Paus Fransiskus justru sedang menunjukkan kedewasaan dalam beriman. Paus memang pemegang otoritas tertinggi dalam Gereja Katolik, tetapi Paus sadar Gereja Katolik tidak berdiri sendiri di dunia, karena masih ada para pemimpin dunia, masyarakat, atau umat beragama lain yang hidup berdampingan sebagai makhluk sosial. Paus melakukan kebijakan ini untuk mendukung kebijakan pemerintah Italia dan dunia dalam memerangi wabah virus corona. Badan Kesehatan Dunia (WHO) juga telah menetapkan status darurat global untuk melindungi semua negara, khususnya negara dengan sistem kesehatan yang lebih lemah seperti Indonesia. Inilah gambaran kerendahan hati Paus Fransiskus yang mau mendengar masukan yang baik, mengerti permasalahan dunia, dan mengambil tindakan dengan bijaksana dalam terang Roh Kudus. Paus tidak mempertentangkan antara iman dan akal budi, karena kepeduliannya kepada umat Katolik yang digembalakannya dan umat manusia pada umumnya. Pelayanan masih bisa dilakukan dengan cara lain, begitupun umat masih bisa beribadah dengan cara lain tanpa mengurangi maknanya, setidaknya ini cuma bersifat sementara hingga masalah wabah virus corona ini selesai. Dalam hal ini, Paus tetap berusaha melaksanakan hukum terutama yang diajarkan Yesus, yaitu mengasihi Tuhan dan sesama manusia.
Paus Fransiskus pernah mengatakan bahwa Tuhan adalah universal dan kita umat Katolik adalah cara kita menyembah-Nya.
Virus corona/covid-19 adalah musuh yang tak terlihat dan menjadi tugas para dokter, para medis, serta para ahli untuk menyembuhkan dan menemukan vaksin dari covid-19 ini. Dalam masa inkubasi, covid-19 belum menunjukkan gejala dan body scanner tidak dapat membacanya. Orang-orang yang rentan diserang virus ini adalah orang-orang yang sistem kekebalannya menurun (karena faktor cuaca, kelelahan, dsb.), anak-anak yang daya tahan tubuhnya masih lemah, para orang tua yang daya tahan tubuhnya sudah menurun, dan orang-orang yang memiliki riwayat penyakit dalam.
Bangsa Indonesia memang sepatutnya juga waspada terhadap virus ini. Meskipun ada ahli yang mengatakan jika covid-19 kurang cocok dengan iklim tropis Indonesia, tetapi kita harus berkaca pada negara-negara maju yang sistem kesehatannya lebih kuat dari Indonesia. Italia adalah contoh dari negara maju yang akhirnya kelabakan menghadapi wabah penyakit ini karena kekurangan tenaga medis.
Penyembuhan virus corona yang terjadi dalam dunia kedokteran adalah bukti penggunaan akal budi yang sukses. Bagi orang beriman, penyembuhan dalam dunia kedokteran terjadi atas izin Tuhan. Jika kita mengakui keberhasilan pengobatan dalam dunia kedokteran, itu berarti kita harus juga menerima dan melakukan cara-cara pencegahan dari dunia kedokteran agar virus corona tidak menyebar dengan cepat, misalnya dengan memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak/social distancing, dsb. Itulah iman yang berjalan lurus dengan akal budi.
Jangan karena kita merasa beriman dan kuat sehingga kita tidak berhati-hati. Itu adalah bentuk keegoisan, kesombongan, dan kebodohan dalam diri. Daya tahan tubuh kita mungkin kuat ketika diserang covid-19, tetapi suatu saat bisa juga melemah. Sikap kita yang masa bodoh bisa membawa malapetaka bagi orang lain yang sistem kekebalan tubuhnya lemah, bisa keluarga kita, sahabat, atau lingkungan masyarakat tempat kita tinggal. Sebaiknya kita mengintrospeksi diri kita masing-masing. Apakah gaya hidup kita sudah sesuai dengan kehendak Tuhan? Apakah kita sudah memberikan teladan yang baik sebagai orang beriman? Ataukah kita hanya beriman kepada Yesus, tetapi tidak melaksanakan ajaran-Nya? Pelayanan kita pada Tuhan hanya sebatas bibir/ lip service saja?
Semoga kita semua mematuhi himbauan pemerintah untuk ikut menyelesaikan masalah kemanusiaan ini. Tunjukkan kepekaan dan kesetiakawanan sosial kita dalam bingkai NKRI dengan bersama-sama memerangi virus ini, dengan secara bergotong-royong kita memutus rantai penularan covid-19.
Pada akhirnya, usaha kita harus dibarengi doa agar berhasil, sebab penyembuhan terjadi hanya atas izin Tuhan. Manusia berusaha, tetapi Tuhan yang menentukan. Tuhan memberkati! 🙏
This too shall pass. Do the best, let God do the rest.
💎 Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan. (Amsal 1:7)
💎 Karena Tuhanlah yang memberikan hikmat, dari mulut-Nya datang pengetahuan dan kepandaian. (Amsal 2:6)
💎 Berpeganglah pada didikan, janganlah melepaskannya, peliharalah dia, karena dialah hidupmu. (Amsal 4:13)
💎 Siapa mengindahkan didikan, menuju jalan kehidupan, tetapi siapa mengabaikan teguran, tersesat. (Amsal 10:17)
💎 Siapa mencintai didikan, mencintai pengetahuan; tetapi siapa membenci teguran, adalah dungu. (Amsal 12:1)
💎 Lidah orang bijak mengeluarkan pengetahuan, tetapi mulut orang bebal mencurahkan kebodohan. (Amsal 15:2)
💎 Si pencemooh tidak suka ditegur orang; ia tidak mau pergi kepada orang bijak. (Amsal 15:12)
💎 Rancangan gagal kalau tidak ada pertimbangan, tetapi terlaksana kalau penasihat banyak. (Amsal 15:22)
💎 Siapa mengabaikan didikan membuang dirinya sendiri, tetapi siapa mendengarkan teguran, memperoleh akal budi. (Amsal 15:32)
💎 Hati manusia memikir-mikirkan jalannya, tetapi Tuhanlah yang menentukan arah langkahnya. (Amsal 16:9)
💎 Orang yang menyendiri, mencari keinginannya, amarahnya meledak terhadap setiap pertimbangan. (Amsal 18:1)
💎 Dengan hikmat rumah didirikan, dengan kepandaian itu ditegakkan, dan dengan pengertian kamar-kamar diisi dengan bermacam-macam harta benda yang berharga dan menarik. (Amsal 24:3-4)
💎 Teguran orang yang bijak adalah seperti cincin emas dan hiasan kencana untuk telinga yang mendengar. (Amsal 25:12)
💎 Kalau orang bijak melihat malapetaka, bersembunyilah ia, tetapi orang yang tak berpengalaman berjalan terus, lalu kena celaka. (Amsal 27:12)
0 Comments:
Posting Komentar
Silahkan berkomentar secara bijaksana dan bertanggung jawab. Terima kasih.