Halaman

Mau Apakah Engkau dari pada-Ku, Ibu? Saat-Ku Belum Tiba

Judul di atas adalah sebuah perkataan Yesus dalam sebuah pesta perkawinan di Kana, sebelum Yesus membuat mukjizat-Nya yang pertama dengan mengubah air menjadi anggur. Maria meminta Yesus untuk membantu pemimpin pesta yang kehabisan anggur (lih. Yoh 2:1-11). 

Perkataan Yesus ini terlihat/terdengar seperti suatu hal yang negatif karena Yesus seperti menolak dan tidak menghormati Maria sebagai ibu-Nya, tetapi sebenarnya memiliki arti yang sangat baik. Maria memang ibu Yesus, tetapi Yesus mempunya dua hakikat yaitu sungguh Allah dan sungguh manusia. Yesus adalah Putra Allah yang tentu harus mengutamakan rencana Allah hingga "saatnya" tiba, Yesus harus menderita dan wafat di salib. Perkataan Yesus ini seakan menunjukkan bahwa masalah kehabisan anggur ini tidak termasuk misi utama Yesus dalam "penebusan dosa manusia". Ini menjadi sebuah pelajaran bahwa kita harus menempatkan Tuhan di atas segalanya melebihi keinginan kita pribadi dan kasih kita kepada manusia termasuk orang tua kita sendiri. Ini menjadi dasar pelayanan kita yang sungguh-sungguh untuk Tuhan dalam melaksanakan perintah-Nya, yaitu mengasihi Tuhan dan sesama manusia. Meskipun demikian, Yesus akhirnya mengabulkan permohonan ibu-Nya sebab Maria merupakan sosok orang yang sangat beriman kepada Tuhan, seorang wanita yang taat dan menyerahkan diri seutuhnya kepada Allah saat menerima kabar dari malaikat Tuhan bahwa Ia akan mengandung dari Roh Kudus. Maria dengan penuh iman berkata, "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu" (lih. Luk. 1:38). 

Maria adalah seorang wanita pilihan Allah, seorang perawan suci tak bernoda yang dipersiapkan Allah untuk melahirkan Putra Tunggal-Nya ke dunia. Yesus tidak diciptakan karena dia sendiri adalah Allah, tetapi Yesus berinkarnasi dengan dilahirkan dalam rupa/wujud manusia. Allah tidak sembarangan memilih wanita yang akan melahirkan Putra-Nya ke dunia yang hanya terjadi sekali dalam sejarah manusia, sejak penciptaan alam semesta hingga hari penghakiman nanti. Pendamping Maria pun bukan orang sembarangan, tetapi Yusuf adalah orang pilihan Allah yang memiliki sifat yang tulus, artinya Yusuf adalah seorang yang bersih hatinya dan bersungguh-sungguh dalam menuruti apa yang menjadi kehendak Allah (lih. Mat. 1:19). Yusuf menjaga dan memelihara keluarganya dengan penuh rasa tanggung jawab. Keluarga kudus dari Nazaret menjadi teladan kehidupan bagi seluruh keluarga orang beriman.

Sebagai seorang pengikut Yesus, kita pun sudah selayaknya menghormati Bunda Maria sebagai ibu Yesus. Kita tidak menyembah Bunda Maria, tetapi kita menghormatinya karena hanya Allah saja yang kita sembah. Seperti halnya kita tidak menyembah patung Bunda Maria, tetapi kita mengormatinya. Patung hanya merupakan salah satu sarana yang bisa membantu kita meningkatkan iman, seperti juga saat kita menghormati bendera merah putih, yang berarti kita mengenang kembali jasa para pahlawan yang telah berjuang dengan keringat dan darah dalam merebut kemerdekaan Indonesia. Bisa juga digambarkan dengan seorang ibu yang meneteskan air mata saat melihat dan mencium foto anaknya yang telah wafat. Foto itu membangkitkan kenangan sang ibu akan pribadi yang ada dalam foto itu yaitu anaknya sendiri. Foto bisa hancur, tapi tidak dengan kenangannya. Patung bisa hancur, tapi tidak dengan iman kita.

Berdasarkan peristiwa dalam pesta perkawinan di Kana, ketika Yesus pada akhirnya melakukan mukjizat pertama-Nya meskipun belum saatnya, kita mengetahui bahwa Bunda Maria mempunyai pengaruh tak terhingga atas putranya Yesus Kristus. Dengan demikian, kita tidak perlu ragu memohon bantuan doa dari Bunda Maria agar doa-doa kita didengarkan Tuhan.
Marilah kita berdoa bersama-sama selalu kepada Tuhan lewat perantaraan Bunda Maria, khususnya pada bulan Maria (Mei) dan bulan Rosario (Oktober), bulan yang penuh rahmat. Marilah kita terus melakukan devosi kepada Bunda Maria dengan berdoa Rosario. Semoga dengan bantuan doa Bunda Maria permohonan kita dikabulkan Tuhan meskipun belum saatnya. Mungkin saat ini kita mengalami berbagai masalah seperti kesulitan ekonomi, gangguan sakit penyakit, keterpurukan, kekacauan, dan ketakutan. Semoga dengan bantuan doa Bunda Maria, semua masalah kita bisa secepatnya terselesaikan.
Di tengah pandemi corona ini, marilah kita berdoa secara khusus memohon bantuan doa Bunda Maria dan semua orang kudus, agar Tuhan segera turun tangan membasmi virus corona dari muka bumi ini. Tuhan memberkati! 🙏

Marilah kita berdoa:

Salam Maria, penuh rahmat,
Tuhan sertamu,
terpujilah engkau di antara wanita,
dan terpujilah buah tubuhmu, Yesus.

Santa Maria, bunda Allah,
doakanlah kami yang berdosa ini,
sekarang dan waktu kami mati.
Amin.

Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus, seperti pada permulaan, sekarang, selalu, dan sepanjang segala abad. Amin.

0 Comments:

Posting Komentar

Silahkan berkomentar secara bijaksana dan bertanggung jawab. Terima kasih.

OTHER POSTS

TRANSLATE

TOTAL PAGEVIEWS

  • "THANKS FOR YOUR VISIT!"



    logger

LATEST PRAYER POSTS

 
Copyright © GLORIA DEI World
Design by FlexiThemes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com | Modified by Franky