Halaman

Konlik Israel-Palestina Karena Perebutan Wilayah, Bukan Penjajahan

Serangan Israel di Gaza sebagai respon atas serangan Hamas pada 7 Oktober 2023. 

Perang Israel-Hamas kembali pecah ketika Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober 2023. Hamas menyerang Israel dengan menggunakan rudal, paraglider, dan pasukan yang menggunakan motor dan mobil van. Mereka merobohkan pagar pembatas menggunakan bulldozer. Serangan mendadak ini mengakibatkan sekitar 1200 orang meninggal dan kebanyakan korbannya adalah warga sipil. Sedangkan korban dari tentara Israel jumlahnya hanya sekitar 300 orang. 

Banyak warga Indonesia yang kemudian membenarkan dan mendukung serangan Hamas ini. Sebaliknya serangan balasan Israel justru dikutuk oleh mereka. Hingga saat ini sudah sekitar 12000 warga Palestina yang menjadi korban dari serangan Israel. Warga sipil Palestina juga banyak yang menjadi korban karena Hamas menjadikan mereka sebagai tameng dan menjadikan Rumah Sakit sebagai markas mereka.

Mayoritas rakyat Indonesia membela Hamas berdasarkan pada opini bahwa Palestina sedang dijajah Israel. Tanah yang ditempati warga Israel saat ini adalah tanah milik Palestina. Benarkah demikian? 
Untuk itu kita akan membahasnya berdasarkan sejarah. Sumbernya saya ambil dari video presentasi Bapak Soleman B. Pontoh, mantan Kepala Badan Intelejen Strategis (Kabais) TNI, tapi ada sedikit penambahan yang diambil dari sumber lain.

Pada tahun 1000 Sebelum Masehi kerajaan Israel itu sudah berdiri di wilayah Palestina sampai hilangnya pada tahun 800 Sebelum Masehi. Tiga raja terbesar di Israel adalah Saul, Daud, dan Salomo. Bangsa Israel terbuang dari wilayah itu pada tahun 722 Sebelum Masehi setelah mengalami kekalahan. Kerajaan Israel ini ditaklukan oleh kerajaan Assyria sehingga wilayah Palestina diduduki oleh Assyria.

Penguasaan wilayah Palestina ini kemudian dilanjutkan oleh Babylon yang merupakan pewaris Assyria. Lalu tahun 390 Sebelum Masehi Babylon juga runtuh ditaklukan oleh Mesir. Israel ditawan dan dibawa lagi ke Mesir. Pada tahun 332 Sebelum Masehi Mesir dikalahkan oleh Yunani. Israel ditawan dan dibawa ke Iskandaria. Pada tahun 63 Sebelum Masehi Yunani dikalahkan Roma maka Israel tunduk kepada Roma, wilayah Palestina (Yudea) juga jatuh ke tangan Roma. 

Oleh karena Israel dijajah dan ditarik kemana-mana maka berontaklah Israel terhadap kekaisaran Romawi sehingga terjadilah perang Romawi-Israel namanya perang Bar Kokhba (bahasa Ibrani) pada tahun 132 sampai 135 Masehi. Ini pemberontakan besar kedua oleh Yahudi dari Yudea akibatnya nama wilayah Yudea tempat orang-orang Israel itu oleh raja Adrianus diganti menjadi Siria-Palestina. Lalu nama Yerusalem diganti juga menjadi Aliya Capitulina. Kemudian ada peristiwa di Bukit Masada, pertahanan terakhir Israel. Di situ Israel dikalahkan oleh Romawi. Jadi, Romawi tetap menguasai wilayah Palestina karena Israel kalah lagi di situ.

Pada tahun 70 Masehi bait Allah diruntuhkan dan setelah itu Israel tercerai-berai (berdiaspora) ke berbagai bangsa karena kalah perang, hanya sedikit yang tinggal di wilayah Palestina. Tahun 638 Masehi tentara jihad mengalahkan kerajaan Roma. Palestina jatuh ke tentara Jihad dan saat itu Palestina mulai dikuasai oleh tentara Jihad Islam. Tahun 1099 sampai 1187 tentara Jihad Islam ini mengalahkan Laskar-laskar Perang Salib dari Eropa yang mencoba merebut Palestina.

Tahun 1187 sampai 1250 wilayah Palestina ini dikuasai oleh Khalifah Ayyoubite. Tahun 1250 sampai 1516 Palestina dikuasai oleh khalifah Mameluke. Tahun 1516 sampai 1917 Palestina dikuasai oleh Khalifah Ottoman atau kekaisaran Turki Ottoman. Tahun 1917 Turki dikalahkan oleh Inggris sehingga wilayah Palestina ini dikuasai oleh Inggris dan Perancis.

Jadi, sampai di sini kita bisa melihat bahwa  wilayahnya tetap, tetapi penguasanya berganti-ganti karena penguasa sebelumnya kalah dalam perang.


ISRAEL KEMBALI KE WILAYAH PALESTINA 

• Tahun 1917 Inggris menyatakan bahwa wilayah Palestina adalah “kediaman nasional bangsa Yahudi” Pernyataan ini dikenal dengan sebutan Deklarasi Balfour. 

• Deklarasi Balfour adalah pernyataan terbuka yang dikeluarkan Pemerintah Inggris pada tahun 1917 semasa Perang Dunia I untuk mengumumkan dukungan bagi pembentukan sebuah "kediaman nasional bagi bangsa Yahudi" di Palestina. 

• Deklarasi Balfour disiarkan lewat media massa pada anggal 9 November 1917. 

• Saat itu Palestina adalah salah satu daerah di dalam wilayah negara Kesultanan Utsmaniyah yang kalah perang dengan Inggris. 

• Kekuasaan atas wilayah Palestina dipegang Inggris sebagai pemenang perang. 

• Ada orang Yahudi dalam jumlah minoritas.

• Bulan Juli 1937, Inggris membentuk Peel Commission.

• Peel Commission merekomndasikan untuk membagi wilayah Palestina untuk bangsa Yahudi, bangsa Arab, dan Internasional.  

• Rencana Pembagian wilayah ini ditolak oleh bangsa Arab. 


RESOLUSI PBB 181 

• Tgl. 29 November 1947 PBB mengeluarkan Resolusi 181 yang membagi wilayah Palestina menjadi tiga yaitu wilayah Yahudi Palestina, wilayah Arab Palestina, dan Yerusalem Timur PBB. 

• Keputusan pembagian ini diambil setelah melewati voting yang dilakukan oleh 56 negara anggota PBB.

• Hasilnya, 33 negara mendukung, 13 negara menolak dan 10 negara abstain.

• Dengan disepakatinya Resolusi Pembagian Palestina ini maka secara Otomatis mandat Inggris atas Palestina berakhir dan berdirilah negara Israel.

• Resolusi ini DITOLAK OLEH bangsa Arab.


NEGARA ISRAEL BERDIRI DI WILAYAH PALESTINA 

• Thn 1947, terjadi kekosongan kekuasaan di Palestina. Pada tanggal 14 Mei tahun 1948 negara Israel terbentuk dan diakui resmi oleh PBB sebagai negara Yahudi Palestina. 

• Pada tanggal 15 Mei 1948 negara Amerika Serikat mengakui negara Israel secara de facto, yang diikuti oleh negara Russia yang mengakui negara Israel secara de jure. 

• Kerajaan Israel yang runtuh pada tahun 722 SM hidup kembali pada tanggal 14 Mei 1948 menjelma menjadi Negara Israel.


PEPERANGAN DI WILAYAH PALESTINA 

• Pada tanggal 15 Mei 1948 sesaat setelah negara Israel terbentuk, negara-negara Arab yang terdiri dari Irak, Syria, Lebanon, Mesir, dan Yordan bersatu padu melakukan invasi ke Palestina untuk menyerang negara Israel yang baru saja terbentuk. 

• Pada tanggal 11 Juni 1948 negara Israel berhasil mengalahkan negara negara yang melakukan Invasi itu Dan dilanjutkan dengan gencatan senjata dibawa naungan PBB. 

• Akibatnya Yerusalem barat dikuasai Israel. 

• Pada tanggal 6 Juli 1948, negara Syria dan Mesir melanggar kesepakatan gencatan senjata ini dengan melakukan invasi lagi ke Israel.

• Pada tanggal 19 Juli 1948, negara Israel berhasil mengalahkan invasi negara Syria dan Mesir sehingga akibatnya wilayah Galilea Barat jatuh dalam kekuasaan negara Israel. 

• Pada bulan OktoberDesember 1948, gantian negara Israel yang melakukan invasi ke daerah Negev, terus bergerak menuju Panti Timur Teluk Abaga sampai Laut Merah dengan mengalahkan pasukan dari Yordania disitu. 

• Pada tahun 1949, negara Israel menghentikan serangan dengan menerima gencatan senjata dengan negara Mesir, Yordan, Syria dan Lebanon yang dimediasi oleh PBB.

• Tahun 1956, negara Mesir menutup Terusan Zues untuk kapal kapal yang akan menuju ke negara Israel. Akibatnya tidak hanya negara Israel yang mengalami kerugian, tetapi juga negara Prancis dan negara Inggris juga mengalami kerugian akibat dari penutupan Terusan Zues ini. 

• Bulan Oktober dan November tahun 1956, akibat dari penutupan terusan Zues, negara Israel, Prancis, dan Inggris bergabung melakukan invasi ke Terusan Zues untuk mengakhiri penguasaan Mesir atas Terusan Zues sekaligus menumbangkan pemerintahan Mesir. 

• Charles D,Smith, op cit., h 223-224 

• Pada bulan Maret 1957, negara Amerika Serikat berhasil menekan negara Israel, Prancis dan Inggris untuk menarik mundur pasukannya dari Mesir 

• Ibid, h 247

• Pada tahun 1967, kelompok Fatah dan Palestina melakukan infiltrasi ke Israel Infiltrasi ini dibantu oleh Syria dan Mesir. Sebagai akibatnya, negara Israel melakukan perlawanan dengan melaksanakan penyerangan ke Mesir dan Syria di Semenanjung Sinai.

• Perang ini dikenal dengan Perang Enam Hari (The Six Day War) Fatah, Mesir, dan Syria kalah dalam peperangan selama enam hari ini.

• Akibatnya Yerusalem Timur jatuh ke tangan Israel.

• Sebagai akibatnya negara israel berhasil menduduki Semenanjung Sinar, Tepi Barat, Jalur Gaza, serta Dataran Tinggi Golan. Perang Ini berakhir setelah Dewan Keamanan PBB mengeluarkan resolusi nomor 242.

• Avi Shlaim, The Oslo Record, Journal of Palestine Study 23:3 (Spring, 1994) h. 25 

• Pada tanggal 06 Oktober tahun 1973 tepat pada Hari Suci Yahudi, (Yom Kippur) Syria dan Mesir menyerang pemukiman Israel, tetapi Israel dapat mengalahkan Syria dan Mesir. Sebagai akibatnya Israel berhasil menduduki Terusan Zues 

• Charles D Smith Palestine and the Arab Israeli Conflik United State of America Bedford/St Martin's, 2001, h 320 324 

• Pada tanggal 22 Oktober tahun 1973, perang Yom Kippur berakhir dengan dikeluarkannya Resolusi Dewan Keamanan PBB nomor 338, dilanjutkan dengan Resolusi Dewan keamanan PBB nomor 242 yang menghendaki adanya negosiasi diantara pihak-pihak yang bertikai.

• Avi Shlaim, The Oslo Record, Journal of Palestine Study 23:3 (Spring, 1994) h. 25 

• Pada tahun 1974 dan tahun 1975, atas prakarsa Menlu Amerika Serikat Hendry Kissinger telah dihasilkan 2 (dua) kesepakatan antara negara Israel dan negara Mesir untuk menarik mundur pasukannya masing-masing. 

• Pada tahun 1974, atas prakarsa Menlu Amerika Serikat Hendry Kissinger telah dihasilkan kesepakatan antara negara Israel dan negara Syria untuk menarik mundur pasukannya masing-masing. 


KESEPAKATAN ISRAEL-ARAB 

• Pada tanggal 5 - 7 September tahun 1978 dilaksanakannya perjanjian Camp David yang menghasilkan 2 (dua) kesepakatan. Kesepakatan pertama adalah kesepakatan mengenai penetuan masa depan Tepi Barat dan Jalur Gaza sebagai wilayah otonomi penuh untuk bangsa Palestina (Philistine) dibawa pengawasan Yordania. 

• Oren Barrack, The Failure of the Israeli-Palestinian Peace Proces 1993-2000, Journal of Peace Research, 42:6 (Nov, 2005), h, 721 

• Pada bulan Maret tahun 1979 perjanjian Camp David menghasilkan Kesepakatan kedua yaitu pernjanjian damai antara Israel dan Mesir yang mengatur tentang pengembalian Semenanjung Sinai kepada Mesir setelah dikuasai Israel sejak perang tahun 1967. 


LAHIRNYA PLO 

• Sebagai langkah pertama pada tanggal 28 Mei 1964 dengan dukungan negara-negara yang pernah berperang melawan negara Israel, mereka membentuk PLO, Organisasi Pembebasan Palestina (Palestine Liberation Organization), dibawa pimpinan Achmad al Shuqayri. Sedangkan sebagai sayap militernya dibentuklah PLA, Tentara pembebasan Palestina (Palestine Liberation Army). 

• Pada tahun 1958 para pemuda Palestina membentuk organisasi Al Fatah. Pada tahun 1965 Al Fatah mulai menyerang instalasi Israel dan melakukan teror terhadap masyarakat Israel. 

• Pada tahun 1969 Yaser Arafat terpilih menjadi ketua PLO, dan penyerangan terhadap Israel semakin meningkat. 

• Pada tahun 1975, ketika dilangsungkannya Fez Sumit, para pemimpin Arab memberikan pengakuan terhadap PLO sebagai satu-satunya perwakilan orang Palestina yang sah. 

• Pada akhir tahun 1980 an dukungan bagi PLO sebagai perwakilan orang Palestina mulai meningkat. 


LAHIRNYA HAMMAS 

• Selain PLO, ada perlawanan dari orang Palestina yang beragama Islam, dengan melakukan Islamic Jihad. Gerakan Ini pada awalnya dapat bekerjasama dengan Al Fatah dan Arafat, tetapi kemudian mereka memisahkan diri setelah Arafat mengakui keberadaan Israel. 

• Pada bulan Februari 1988, Kelompok Islamic Jihad ini kemudian memutuskan untuk memperluas pengaruhnya pada dunia politik Palestina dengan membentuk sebuah organisasi yang disebut Hammas. 

• Fred Halliday, The Middle East in International Relations, United States of America : Cambridge University Press, 2005, h, 121 


MENUJU PALESTINA MERDEKA 

• Nasib Palestina bergoncang kembali ketika pada tahun 1974 terjadi kesepakatan perdamaian antara Israel dan Syria, serta pada tahun 1979 antara Israel dan Mesir. PLO tidak lagi mendapat bantuan dari negara-negara besar itu. Satu-satunya jalan bagi PLO adalah melakukan aliansi dengan Irak.

• Ketidakpastian nasib Palestina pun semakin bertambah ketika Israel belum juga menyerahkan Jalur Gaza dan Tepi Barat sebagai kesepakatan Camp David yang merupakan wilayah otonom Palestina. 

• Pada tahun 1988 PLO menerima solusi 2 (dua) negara (Partition plan) yaitu ingin membentuk Negara Palestina dan mengakui keberadaan Negara Israel. Sejak itu Arafat berusaha untuk mendapat pengakuan dunia internasional atas proposal perdamaian yang diajukannya. 

• Pada bulan Desember tahun 1988, upaya Arafat berhasil dimana sekelompok Yahudi Amerika mengadakan pertemuan dengan pejabat tinggi PLO termasuk Arafat di Stockholm untuk mendorong terciptanya hubungan baik antara Amerika dan PLO. 

 • Pada tanggal 13 September tahun 1993 di Washington Perdana Menteri Israel Yitsak Rabin dan Ketua PLO Yaser Arafat berjabat tangan untuk penyelesaian permasalahan kedua bangsa. 

• Penyelesaian ini berdasarkan pembagian wilayah Palestina (Partition of Palestine). Pembagian ini bukanlah hal baru, tetapi sudah diajukan oleh Peel Commition pada tahun 1937 dan kemudian oleh PBB pada tahun 1947. Namun, keduanya ditolak oleh Palestina karena menginginkan seluruh wilayah Palestina. 

• Adalah suatu kenyataan bahwa negara Israel dan orang Palestina telah menerimta wilayahnya masing-masing. 

• Atas dasar kesepakatan itu maka pada tanggal 15 Nopember 1988 di Aljir, Aljazair, PLO memproklamirkan berdirinya Negara Palestina. 


PALESTINA MERDEKA 

• Pada bulan Februari 1989, di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa, perwakilan PLO mengeklaim pengakuan oleh 94 negara. 

• Selanjutnya pada tanggal 14 September 2015, 136 (70,5%) dari 193 negara anggota Perserikatan Bangsa-bangsa dan dua negara bukan anggota yang telah mengakui Negara Palestina. 

• Walaupun banyak negara yang belum mengakui Negara Palestina namun mengakui PLO diakui sebagai "wakil dari bangsa Palestina". Israel dan sejumlah negara lain yang belum mengakui adanya negara Palestina. 


KESIMPULAN 

Konflik Israel-Palestina ini adalah perang perebutan wilayah kekuasaan, bukan penjajahan. Israel tidak menjajah Palestina. Perang ini telah menyebabkan jatuhnya banyak korban jiwa dan korban luka serta kerugian materi dari kedua belah pihak.

Sikap Indonesia terhadap perang ini seharusnya mendamaikan Israel dan Palestina, bukan menyalahkan, mengecam, bahkan memusuhi Israel, karena perang ini adalah urusan Israel dan Palestina. Indonesia juga seharusnya membantu korban perang dari kedua belah pihak, bukan hanya salah satu pihak yaitu Palestina.

0 Comments:

Posting Komentar

Silahkan berkomentar secara bijaksana dan bertanggung jawab. Terima kasih.

OTHER POSTS

TRANSLATE

TOTAL PAGEVIEWS

  • "THANKS FOR YOUR VISIT!"



    logger

LATEST PRAYER POSTS

 
Copyright © GLORIA DEI World
Design by FlexiThemes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com | Modified by Franky